Mohon tunggu...
Guruh DimasNurdoyo
Guruh DimasNurdoyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IT

Olahraga Fisik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Blockchain Dalam Kehidupan Yang Serba Digital Pada Saat Ini

2 Januari 2025   22:36 Diperbarui: 2 Januari 2025   22:36 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Di Era saat ini kita sudah tidak asing dengan yang namanya Cryptocurrency. Seiring berjalannya teknologi dunia sudah mulai berevolusi dari segi moderenisasi yang dimana waktu zaman dahulu investasi kita hanya mengetahui tentang intestasi tanah saja ataupun emas, namun pada saat ini kita bisa melakukan investasi dengan cara lain seperti contohnya adalah Cryptocurrency

Perbedaan Cryptocurrency dan Uang Tradisional

  1. Bentuk

    • Cryptocurrency: Sepenuhnya digital, tidak memiliki bentuk fisik.
    • Uang Tradisional: Bisa berupa fisik (koin dan uang kertas) atau digital (saldo bank).
  2. Pengelolaan

    • Cryptocurrency: Terdesentralisasi, tidak dikendalikan oleh otoritas tunggal (seperti pemerintah atau bank sentral).
    • Uang Tradisional: Terpusat, dikelola oleh pemerintah atau bank sentral.
  3. Nilai

    • Cryptocurrency: Ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan penawaran dan permintaan.
    • Uang Tradisional: Dijamin oleh pemerintah atau otoritas penerbitnya.
  4. Keamanan

    • Cryptocurrency: Menggunakan teknologi blockchain dan kriptografi untuk memastikan keamanan transaksi.
    • Uang Tradisional: Mengandalkan sistem keamanan lembaga keuangan, seperti bank.
  5. Transaksi

    • Cryptocurrency: Peer-to-peer tanpa memerlukan perantara, bersifat global.
    • Uang Tradisional: Biasanya memerlukan perantara (seperti bank atau jasa keuangan), terutama dalam transaksi lintas negara.
  6. Kecepatan

    • Cryptocurrency: Transfer uang antar negara dapat diselesaikan dalam beberapa menit.
    • Uang Tradisional: Transfer antar negara sering memerlukan waktu beberapa hari.
  7. Biaya Transaksi

    • Cryptocurrency: Biasanya lebih rendah; biaya dapat berubah tergantung jaringan.
    • Uang Tradisional: Biaya tetap yang dikelola oleh lembaga keuangan atau bank.
  8. Transparansi

    • Cryptocurrency: Semua transaksi dicatat dalam blockchain yang bersifat publik, meskipun identitas pengguna tetap pseudonim.
    • Uang Tradisional: Catatan transaksi bersifat privat dan diakses oleh institusi keuangan.
  9. Anonimitas

    • Cryptocurrency: Pengguna dapat bertransaksi tanpa mengungkap identitas mereka sepenuhnya.
    • Uang Tradisional: Biasanya memerlukan identitas pengguna yang jelas (proses KYC).
  10. Volatilitas

    • Cryptocurrency: Cenderung sangat fluktuatif, nilainya dapat naik atau turun drastis dalam waktu singkat.
    • Uang Tradisional: Nilai relatif stabil, dijaga oleh kebijakan moneter.
  11. Penerimaan

    • Cryptocurrency: Belum diterima secara luas sebagai alat pembayaran resmi di banyak negara.
    • Uang Tradisional: Diakui secara hukum sebagai alat pembayaran yang sah.
  12. Inflasi

    • Cryptocurrency: Beberapa memiliki suplai terbatas (seperti Bitcoin), sehingga tidak rentan terhadap inflasi berlebih.
    • Uang Tradisional: Rentan terhadap inflasi karena pemerintah dapat mencetak uang baru.

Cryptocurrency memberikan solusi modern yang lebih cepat, transparan, dan aman, tetapi belum seuniversal uang tradisional yang sudah dikenal dan diterima di seluruh dunia.

apa sih itu Cryptocurrency? Crypto adalah singkatan dari cryptocurrency, yaitu mata uang digital atau virtual yang menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan transaksi, mengontrol penciptaan unit baru, dan memverifikasi transfer aset. Cryptocurrency beroperasi secara independen dari otoritas pusat seperti bank atau pemerintah, memanfaatkan jaringan blockchain yang terdesentralisasi. 

Blockchain adalah sebuah teknologi inovatif yang pertama kali diperkenalkan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Teknologi ini dirancang untuk mendukung transaksi mata uang digital Bitcoin tetapi telah berkembang menjadi platform yang lebih luas dengan berbagai aplikasi dalam banyak sektor. Secara mendasar, blockchain adalah sebuah sistem buku besar digital yang terdesentralisasi dan aman, yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam jaringan komputer. Sistem ini menciptakan catatan permanen dari transaksi atau data lainnya, yang dikenal sebagai "blok," yang dihubungkan secara berurutan dalam bentuk rantai (chain).

Karakteristik Utama Blockchain

  1. Terdesentralisasi
    Tidak ada satu entitas atau lembaga yang mengontrol data pada blockchain. Data disebarkan di seluruh node dalam jaringan (komputer yang tergabung). Hal ini membuat blockchain lebih tahan terhadap kegagalan sistem atau serangan terpusat karena tidak ada satu titik kegagalan. Setiap node memiliki salinan lengkap dari blockchain.

  2. Transparansi
    Semua transaksi yang dicatat dalam blockchain bersifat terbuka dan dapat dilihat oleh siapa saja yang memiliki akses ke jaringan tersebut. Hal ini meningkatkan kepercayaan dan akuntabilitas, karena data sulit untuk disembunyikan atau dimanipulasi.

  3. Keamanan Kriptografi
    Blockchain menggunakan teknologi kriptografi tingkat tinggi untuk melindungi integritas data. Transaksi dicatat menggunakan algoritma hashing yang memastikan bahwa data tidak dapat diubah tanpa deteksi. Tanda tangan digital dan enkripsi membuat data aman dan memastikan hanya pihak yang memiliki otorisasi yang dapat mengakses informasi tertentu.

  4. Immutable (Tidak Dapat Diubah)
    Setelah suatu blok ditambahkan ke blockchain, data dalam blok tersebut tidak dapat diubah tanpa mengubah semua blok berikutnya. Hal ini membuat blockchain sangat sulit untuk diretas atau dimanipulasi. Keamanan ini dicapai melalui algoritma konsensus seperti Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS).

  5. Efisien dan Otomatis
    Dengan fitur seperti smart contract, blockchain dapat menjalankan proses otomatis berdasarkan logika yang sudah ditentukan, mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga atau perantara.

Bagaimana sih cara kerja dari Blockchain ini?

  1. Inisiasi Transaksi
    Pengguna memulai transaksi, seperti mengirim uang, menandatangani kontrak, atau mencatat informasi dalam jaringan. Transaksi ini dienkripsi menggunakan tanda tangan digital yang memastikan otentikasi.

  2. Verifikasi Transaksi
    Sebelum ditambahkan ke blockchain, transaksi harus diverifikasi oleh node dalam jaringan. Dalam banyak blockchain, ini melibatkan konsensus melalui metode seperti Proof of Work, di mana node menyelesaikan teka-teki matematika kompleks untuk memvalidasi transaksi.

  3. Pengelompokan dalam Blok
    Setelah diverifikasi, transaksi yang valid dikumpulkan dalam sebuah blok. Blok ini berisi data transaksi, hash kriptografi dari blok sebelumnya, dan timestamp.

  4. Penambahan ke Blockchain
    Blok baru kemudian ditambahkan ke akhir blockchain, membentuk sebuah rantai yang kronologis dan tidak terputus. Hubungan antarblok melalui hash membuat setiap perubahan terhadap data menjadi terlihat.

  5. Distribusi Salinan
    Setelah blok baru ditambahkan, salinan blockchain diperbarui di semua node dalam jaringan. Ini memastikan bahwa semua peserta memiliki salinan identik dari blockchain.

Aplikasi Blockchain :

  1. Cryptocurrency
    Aplikasi blockchain yang paling dikenal adalah cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya. Blockchain bertindak sebagai buku besar untuk mencatat semua transaksi yang dilakukan.

  2. Smart Contracts
    Di blockchain seperti Ethereum, smart contract memungkinkan eksekusi otomatis perjanjian digital tanpa perantara. Ini merevolusi berbagai industri seperti keuangan, properti, dan layanan hukum.

  3. Sistem Keuangan Tradisional
    Bank dan lembaga keuangan menggunakan blockchain untuk transfer lintas batas, pelacakan aset, dan mengurangi waktu penyelesaian transaksi.

  4. Rantai Pasokan dan Logistik
    Blockchain digunakan untuk mencatat jejak asal-usul dan pergerakan barang dalam rantai pasokan, sehingga meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kepercayaan konsumen.

  5. Identitas Digital
    Blockchain memungkinkan individu untuk memiliki kendali atas data pribadi mereka. Data ini dapat diverifikasi dengan cepat, mengurangi risiko penipuan atau pencurian identitas.

  6. Pemilu Elektronik
    Dalam pemilu berbasis blockchain, hasil dapat diverifikasi oleh semua pemilih, sehingga meningkatkan transparansi dan kepercayaan pada sistem pemilu.

Apa aja sih teknologi Blockchain?

Cryptocurrency (Mata Uang Digital)

  • Bitcoin (BTC):
    Blockchain Bitcoin adalah implementasi pertama dari teknologi blockchain. Dirancang sebagai buku besar untuk mencatat transaksi peer-to-peer tanpa perantara, seperti bank.
  • Ethereum (ETH):
    Selain berfungsi sebagai cryptocurrency, Ethereum menyediakan platform untuk menjalankan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps). Ethereum sering digunakan untuk mengembangkan proyek blockchain lain.
  • Binance Smart Chain (BSC):
    Blockchain ini mendukung kontrak pintar dengan biaya transaksi rendah, cocok untuk aplikasi desentralisasi (DeFi) dan token NFT.

2. DeFi (Decentralized Finance)

Blockchain merevolusi keuangan melalui DeFi, yang menyediakan layanan keuangan tanpa perantara.

  • Uniswap:
    Platform DeFi yang beroperasi di Ethereum untuk pertukaran cryptocurrency langsung tanpa perantara.
  • Aave:
    Protokol peminjaman dan pemberian pinjaman di mana pengguna dapat meminjam aset tanpa bank atau lembaga keuangan.

3. Smart Contracts (Kontrak Pintar)

Blockchain memungkinkan perjanjian digital otomatis tanpa pihak ketiga.

  • Ethereum Smart Contracts:
    Digunakan untuk menciptakan aplikasi yang menjalankan kontrak otomatis ketika kondisi tertentu terpenuhi.
  • Chainlink:
    Teknologi blockchain yang memungkinkan data eksternal dihubungkan ke smart contract melalui jaringan oracle.

4. Supply Chain Management

Blockchain digunakan untuk melacak alur produk, meningkatkan transparansi, dan mencegah pemalsuan.

  • IBM Food Trust:
    Sistem berbasis blockchain untuk melacak keamanan dan asal-usul makanan dari petani hingga konsumen.
  • VeChain:
    Menggunakan blockchain untuk memberikan transparansi di berbagai industri seperti rantai pasok makanan, farmasi, dan manufaktur.

5. Healthcare (Kesehatan)

Blockchain digunakan untuk menyimpan catatan kesehatan elektronik, data pasien, dan transparansi pasokan obat-obatan.

  • MediBloc:
    Mengelola data kesehatan pasien dengan aman dan memungkinkan individu memiliki kendali penuh atas informasi medis mereka.
  • PharmaLedger:
    Solusi blockchain untuk meningkatkan transparansi di sektor farmasi, termasuk pelacakan asal-usul obat.

6. Non-Fungible Tokens (NFTs)

NFT adalah token unik berbasis blockchain yang digunakan untuk membuktikan kepemilikan aset digital atau fisik.

  • OpenSea:
    Marketplace terdesentralisasi untuk jual beli NFT, seperti seni digital, musik, dan barang koleksi.
  • Axie Infinity:
    Game berbasis blockchain yang menggunakan NFT untuk karakter game, yang memiliki nilai ekonomi nyata.

7. Pemerintah dan Identitas Digital

Blockchain digunakan untuk mencatat data warga negara, sistem pemilu, dan identitas digital.

  • Estonia Blockchain E-Residency Program:
    Pemerintah Estonia menggunakan blockchain untuk menawarkan layanan identitas digital kepada warga negara dan penduduk internasional.
  • Civic:
    Memberikan layanan identitas digital yang aman melalui teknologi blockchain, mengurangi risiko pencurian identitas.

8. Energi dan Lingkungan

Blockchain memungkinkan perdagangan energi secara langsung (peer-to-peer) dan meningkatkan transparansi dalam pelacakan sumber energi.

  • Power Ledger:
    Platform berbasis blockchain yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual energi terbarukan secara langsung.
  • LO3 Energy:
    Memfasilitasi transaksi energi terdesentralisasi dalam komunitas lokal menggunakan blockchain.

9. Logistik dan Transportasi

Blockchain digunakan untuk mencatat alur pengiriman barang secara transparan.

  • TradeLens:
    Dikembangkan oleh IBM dan Maersk, platform ini menggunakan blockchain untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam logistik pelabuhan.
  • OriginTrail:
    Memberikan solusi berbasis blockchain untuk pelacakan rantai pasok secara global.

10. Gaming dan Virtual Reality

Blockchain memungkinkan pemain memiliki aset digital dalam game.

  • Decentraland:
    Dunia virtual berbasis blockchain di mana pengguna dapat membeli, menjual, dan membangun aset digital.
  • Enjin:
    Platform blockchain yang memungkinkan integrasi aset digital dalam berbagai game.

11. Pendidikan

Blockchain digunakan untuk mencatat dan memvalidasi sertifikat pendidikan.

  • Blockcerts:
    Platform untuk menyimpan dan memverifikasi ijazah serta sertifikat secara aman dan mudah diverifikasi.
  • Learning Machine:
    Solusi berbasis blockchain untuk pencatatan kredensial pendidikan yang tahan manipulasi.

12. Media dan Hiburan

Blockchain digunakan untuk perlindungan hak cipta dan distribusi konten.

  • Audius:
    Platform musik terdesentralisasi yang memungkinkan artis menerima pembayaran langsung dari penggemar mereka.
  • Theta Network:
    Blockchain untuk streaming video yang memanfaatkan jaringan desentralisasi untuk menurunkan biaya streaming.

Daftar Pustaka

  1. Nakamoto, S. (2008). Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System. [Online] Tersedia di: https://bitcoin.org/bitcoin.pdf [Diakses 2 Januari 2025].

  2. Mougayar, W. (2016). The Business Blockchain: Promise, Practice, and Application of the Next Internet Technology. Hoboken, NJ: Wiley.

  3. Tapscott, D., & Tapscott, A. (2016). Blockchain Revolution: How the Technology Behind Bitcoin is Changing Money, Business, and the World. New York: Portfolio.

  4. Ethereum Foundation. (n.d.). What is Ethereum?. [Online] Tersedia di: https://ethereum.org/en/ [Diakses 2 Januari 2025].

  5. IBM Blockchain. (n.d.). How IBM Blockchain works. [Online] Tersedia di: https://www.ibm.com/blockchain/what-is-blockchain [Diakses 2 Januari 2025].

  6. Antonopoulos, A. M. (2017). Mastering Bitcoin: Unlocking Digital Cryptocurrencies (2nd ed.). Sebastopol, CA: O'Reilly Media.

  7. World Economic Forum. (2021). The Future of Financial Infrastructure: An Ambitious Look at How Blockchain Can Reshape Financial Services. [Online] Tersedia di: https://www.weforum.org [Diakses 2 Januari 2025].

  8. Greenfield, D. (2019). Blockchain: Understanding the Technology Behind Smart Contracts, Cryptocurrency, and Decentralized Applications. New York: Innovate Press.

  9. Szabo, N. (1996). Smart Contracts: Building Blocks for Digital Markets. [Online] Tersedia di: http://szabo.best.vwh.net/smart.contracts.html [Diakses 2 Januari 2025].

  10. Kshetri, N. (2017). Blockchain's roles in meeting key supply chain management objectives. International Journal of Information Management, 39, 80-89.

  11. Power Ledger. (n.d.). Decentralized Energy Trading Platform. [Online] Tersedia di: https://www.powerledger.io [Diakses 2 Januari 2025].

  12. CoinMarketCap. (2025). Cryptocurrency Prices, Charts, and Market Capitalizations. [Online] Tersedia di: https://coinmarketcap.com [Diakses 2 Januari 2025].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun