Mohon tunggu...
Agung Priyanto
Agung Priyanto Mohon Tunggu... Lainnya - ASN/Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Hobi mempelajari hal-hal baru, baca buku, menulis, jalan-jalan, bisnis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Andai Presiden Jokowi, Bu Susi Pujihastuti...datang ke Biduk - Biduk

22 Oktober 2016   05:31 Diperbarui: 24 Oktober 2016   07:02 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teluk Sulaiman merupakan nama desa di kecamatan Biduk-Biduk, yang merupakan perairan teluk yang memiliki potensi ekowisata yang sangat menarik. Di Teluk Sulaiman kita bisa menyusur sungai Siginding untuk menuju Danau Siginding, sepanjang sungai siginding kita bisa menikmati indahnya panorama tumbuhan mangrove dengan tutupan yang sangat lebat selain itu juga air yang begitu jernih dan bening. Kita menemui beberapa Bekantan sedang asyik mengunyah makanannya sambil memperhatikan kami seolah berkata “tolong jangan rusak habitat kami”.

Tak jauh setelah menyusuri sungai itu kita telah tiba di danau Siginding, danau yang luar biasa jernih dan panorama yang luar biasa. Sebuah gerakan cepat berkelebat di sekeliling perahu. Ternyata ada banyak penyu di area ini. Tidak susah untuk mencari penampakan penyu-penyu itu. Seolah kita tidak berada di alam bebas melainkan di area penangkaran penyu. Pemandangan ini sungguh membuat saya takjub, betapa area ini benar-benar masih sangat alami. Seolah saya berada di dunia lain, di mana yang kita temui adalah hal – hal yang unik, “aneh”, mengejutkan dan mengagumkan.

Bergeser dari Danau Siginding kita menuju ke Teluk Sumbang, namun sebelum ke sana kita menuju area kawanan lumba-lumba. Tak butuh waktu lama kita di suguhi atraksi lumba-lumba yang berjumlah puluhan dalam hitungan saya. Mereka bergerak bersama seolah sedang melakukannya seperti dalam sebuah pertunjukan atraksi lumba-lumba. Satu adegan yang mengesankan saya adalah melihat 2 (ekor) di antara lumba-lumba itu melompat ke udara. Sayang saya tidak sempat mengambil momen itu. Satu kata yang meluncur dari mulut saya “Maha Besar Engkau ya Allah atas kreasiMU.

Lumba-Lumba di Teluk Sulaiman
Lumba-Lumba di Teluk Sulaiman
Teluk Sumbang

Perjalanan kami menuju teluk sumbang dari area lumba-lumba, memakan waktu yang tidak begitu lama. Perahu kami mendarat di hamparan pasir putih di Teluk Sumbang, air yang begitu jernih juga menjadi pemandangan kami. Tak tahan kami untuk tidak berfoto ria, sekaligus mengabadikan keindangan pantai Teluk Sumbang. Di sepanjang Pantai terbentang jejeran pohon kelapa yang tumbuh seragam tingginya, sehingga elok di pandang mata. Tak jauh dari pantai terlihat sebuah gua tetapi tidak begitu besar dan tidak terlalu panjang. Di situ sudah berdiri sebuah resort yang terlihat sedang dalam proses pembangunan. Dari sana kami menuju air terjun bidadari menggunakan mobil double garden di temani si pemilik resort yang berbaik hati menawari kami untuk berkeliling menuju air terjun bidadari.

Perjalanan menuju air terjun dengan melalui jalan yang cukup terjal sehingga hanya mobil 4WD saja yang bisa melaluinya. Kami melewati perkampungan orang dayak yang di huni beberapa keluarga. Perjalanan menuju air terjun tersebut akhirnya tiba, kami menemukan aliran air terjun bertingkat yang cukup indah dengan air yang sejuk. Tak lama kami disitu kami menuju ke pantai untuk melanjutkan perjalanan menuju pulau Kaniungan, di sana kami berencana untuk makan siang sekaligus berenang dan snorkeling melihat terumbu karang.

Pantai di Teluk Sumbang
Pantai di Teluk Sumbang
 

Pulau Kaniungan

Akhir destinasi kami hari ini adalah Pulau Kaniungan, Pulau kecil dengan pemandangan alam pesisir bak karya seni lukisan alam yang indah, dan seolah kita menjadi bagian di dalam frame lukisan yang indah tersebut. Lagi – lagi kami tercengang dengan apa yang kita lihat lingkungan di sekeliling kita. Di sini kami merasakan betapa indah ciptaan Ilahi, begitu indahnya sampai kami merasa dan membayangkan seperti inikah surga yang dijanjikan Tuhan kepada hamba-hambanya yang taat. Kami menjadi menerka mungkin Tuhan menciptakan alam yang indah ini agar kita bisa membayangkan tentang indahnya surga. Keindahan surga pastilah jauh lebih indah dari segala keindahan di bumi.

Terumbu Karang di pulau Kaniungan
Terumbu Karang di pulau Kaniungan
Kami makan siang di sebuah resort yang ada di pulau Kaniungan. Berada di sana serasa damai dan tenteram. Semilir angin sejuk tak henti menyapu wajah – wajah kami. Sejuknya mengalahkan AC yang paling mahal sekalipun. Mata seolah di rayu untuk terpejam. Namun kami tak mau melewatkan air pantai yang biru dan jernih di depan mata kami yang membuat kami segera beranjak dari tempat duduk untuk segera memeluk laut dengan segala keindahannya. Dengan menyewa snorkel yang cukup ramah di kantong, Rp 30 ribu untuk satu jam.

Kami mulai mengeksplorasi aneka biota laut biru tersebut. Aneka terumbu karang warna warni kami temui ungu, kuning, putih, coklat tampak berjejer dengan kerapatan yang cukup tinggi. Beberapa jenis terumbu karang yang kami kenali diantaranya adalah Acropora Sp, Montipora, Sp,  Gardineroseris Sp. Tak perlu jauh kita berenang dari pantai dan kedalaman yang tidak begitu dalam kita sudah dapat menemukan panorama bawah laut yang begitu mengagumkan. Ikan – ikan karang penuh warna warni tampak hilir mudik di antara terumbu karang dan anemone-anemon yang tampak menari-nari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun