Mohon tunggu...
Akhmad Gunawan Wibisono
Akhmad Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Guru - Santri Ponpes Kreatif Baitul Kilmah Yogyakarta

Membahas Apapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesantren dan Politik: Refleksi Perenungan

17 Februari 2023   20:17 Diperbarui: 17 Februari 2023   20:35 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hal demikian sudah menjadi rahasia umum, artinya pesantren membutuhkan sokongan dari para politisi agar mempunyai semacam link guna tujuan politisnya bisa tercapai dengan mudah. Meski tidak semua begitu, namun faktanya kampanye terselubung tetaplah menjadi shadow master dalam perpolitikan Indonesia. 

Namun jangan buru-buru mengambil kesimpulan bahwa hal demikian adalah keliru. Kita coba merujuk kepada sudut pandang lebih luas pada persoalan yang dihadapi oleh pesantren. Di mana para santri di pesantren juga merupakan bagian dari rakyat, mereka adalah masyarakat politik yang memiliki hak suara untuk memilih wakilnya. 

Apa yang dikatakan Cak Nur agaknya perlu ditekan lebih realistis, "Islam Yes, Partai Islam No!". Santri harus melek politik, namun ia tak harus terjun di dalamnya. Sebab di sini akan menemui dua pertanyaan; pertama, apakah dia hanya ingin memahami politik secara teoritis saja, dan kedua, apakah dia ingin menjalani politik secara praktis?.

 Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun