Mohon tunggu...
Gunawan Sundani
Gunawan Sundani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PRODI PBSD(Pendidikan Bahasa Sastra Daerah)

Melestarikan Budaya Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Sunda Bertani

10 Januari 2024   10:49 Diperbarui: 16 Februari 2024   15:04 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Menanam kesawah

7. Sekitar 2 minggu biasanya sudah mulai dikasih pupuk

8. Sudah besar padinya lalu dirambet (dibersihkan rumputnya)

9. Ngerambet mino (membersihkan rumput kedua kalinya)

10. Babad tamping

11. Panen

12. Menjemur

13. Disimpan ke lumbung padi

Dari sini kita dapat membayangkan begitu rumitnya menanam padi. Oleh karena itu membutuhkan keahlian utuk bertani supaya tidak asal menanam begitu saja sehingga penghasilannya pun jauh lebih unggul dengan para petani sekarang. Kenapa demikian? Karena karuhun kita dalam menanam sesuatu itu sesui dengan tata-titinya. Perlu kita ketahui kualitas berasnya pun berbeda, kalau zaman sekarang makan satu piring baru kenyang, sedangkan zaman dahulu cukup makan hanya dengan satu kepal saja sudah kenyang. 

Kalau melihat ajaran leluhur Sunda rumput di sawah itu tidak boleh di semprot pakai obat karena ekosistem tidak akan setabil. Serangganya mati, belalangnya mati, belut yang ada di sawah pun ikut mati. Bahkan tanaman padi yang ada di sawah juga tidak boleh menggunakan pupuk dari toko. Orang tua kita mengajarkan supaya tidak menggunakan pupuk toko maka jerami padinya itu harus dibakar di sawahnya sehingga nanti abunya itu dijadikan pupuk. Dengan cara itu maka ekosistem lingkungan pun akan setabil. Serangga tidak mati, belalang tidak mati, belut pun tidak ikut mati karena cukup dengan ditabur abu jerami saja. 

Sebagai Negarawan yang baik dan berbudaya luhur, sudah sepatutnya kita memahami terhadap warisan-warisan leluhur kita. Bagaimana cara mengolah sawah, bagaimana cara mengolah kebun, bagaimana cara bertani yang benar, merawat tumbuhan, bisa memilah dan memilih mana yang harus di jaga, tahu mana yang disebut "Leuweung larangan" (Hutan Larangan/Hutan Rebosiasi), leuweung tutupan, dan leuweung baladahan (Garapan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun