Mohon tunggu...
GUNAWAN
GUNAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru ASN

Guru desa melakukan apa saja agar otak tidak beku.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Nakalnya Telat!

7 Maret 2023   23:15 Diperbarui: 7 Maret 2023   23:16 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peninggalan kenakalan remaja yang masih tersisa. (Photo koleksi pribadi) 

Tetapi ada hal lain yang menurut saya membuat di usia matang dan sukses itu mereka malah tampil flexing dengan pongah. Saya menyebutnya gejala "Nakalnya Telat".

Orang-orang ini seringkali di masa kecilnya adalah anak-anak yang manis. Hidup mereka serba teratur dengan norma-norma yang mulia. Anak-anak yang sedari duduk di bangku TK sampai perguruan tinggi berjalan lurus. Dan cita cita mereka tegak membubung setinggi langit.

Mereka tak bisa dan bahkan tak punya kesempatan untuk menjadi "anak nakal". Saat mereka melenceng sedikit, banyak orang-orang terdekatnya akan segera meluruskan mereka.

Saat saya kanak-kanak dan remaja, walaupun tumbuh di keluarga yang hangat penuh perhatian, saya sempat "menikmati" segala kenakalan secukupnya.

Saya pernah mengunduh mangga dan jambu di pekarangan belakang tetangga jauh saya di malam hari. Saya dan teman-teman kecil saya merasa perlu mengunduhnya langsung karena tetangga itu tak pernah berbagi alias pelit. sebenarnya kami tahu tindakan mengunduh buah-buahan tanpa ijin itu tentu disebut mencuri belaka.  Dan tak ada alasan apapun sebagai pembenaran atas perbuatan kami ini.

Tubuh kami yang kecil ini pernah pula mengendap-endap di antara pepohonan dengan membawa pancing kecil mendekati sebuah kolam untuk melakukan illegal fishing. Dan setelah berhasil mendapat dua-tiga ekor ikan saya dan teman saya harus tunggang langgang karena pemilik kolam tiba-tiba muncul. Tentu ini pula yang harus tegas disebut sebagai perbuatan mencuri.

Seiring berjalannya waktu kami mulai jera melakukan tindakan pencurian itu. Ternyata jadi maling itu sangat tak menyenangkan. Kami sudah menyadari dan belajar dari pengalaman buruk itu di usia masih belia.

Saya curiga, orang-orang dewasa terhormat yang dididik dengan baik dalam norma-norma mulia sejak kecil tetapi ketika dewasa dan sudah hidup sangat layak dan bahkan berlebih itu kok malah  mencuri dengan segala bentuk dan istilahnya dan secara hukum mereka telah dinyatakan bersalah, maka saya hanya bisa menyebut orang-orang itu nakalnya telat.

Mungkin mereka tidak memperoleh kesempatan mendapat pelajaran berharga tentang konsekwensi dari perbuatan mencuri di usia dini mereka. Sehingga mereka mendapatkan kesempatan mencuri itu di usia dewasa mereka. Dan hasil mencuri mereka tentu bukanlah beberapa butir mangga atau jambu. Tentu juga bukan beberapa ekor ikan seperti yang saya dapat dari kolam orang. Dan pula hukuman dari perbuatan mencuri mereka tentu bukan pukulan tongkat rotan di pantat seperti yang saya rasakan dari ayah saya sebagai hadiah dari kenakalan saya.

Ketika remaja saya pernah merasakan nikmatnya sensasi ngebut di jalanan dengan sepeda motor protolan yang jauh dari memenuhi syarat untuk laik jalan dengan aman. Dan segala perbuatan melanggar aturan di jalan itu tentu ada balasannya, yang lagi-lagi, sangat tidak menyenangkan. Saya masih ingat rasanya perih ketika jatuh di aspal . Atau ketika harus terbirit-birit menghindari kejaran petugas polisi yang membuntuti motor pacu liar saya.

Setelah berumahtangga dan mencapai usia empatpuluhan keinginan pamer ngebut di jalanan saya telah padam. Tak ada minat saya ikut gabung dalam klub motor. Apalagi mau tampil gagah mengendarai Harley Davidson mahal. Uang saya jauh dari posisi ada di prioritas membeli moge. Tapi saya sudah kenyang ugal-ugalan di jalanan dan berhenti di usia, yang menurut saya, sudah pantas saatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun