Mohon tunggu...
Guna Svara
Guna Svara Mohon Tunggu... -

"life is about signs, hidup adalah tentang membaca tanda-tanda...."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nenek Karsih tak Mau Jadi Pengemis

1 Maret 2014   18:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

keluguan malam hatarkan selimut dingin
merengkuh lembut  nenek karsih
dipan bambu nyanyikan derit
lentera minyak persembahkan tarian temaram

bias genangi  mata nenek karsih rindukan sang kekasih
nenek karsih pun rindukan pagi
walau esok tak ada lagi pucuk daun untuk dipetik
namun malam ini nenek karsih tak sendiri
dibayangan bening sepi  sang kekasih berdiri di samping
raih jemari
mengajaknya  temui  cahaya

pagi tak lagi berkisah pada nenek karsih
sulur dan dedaunan tak lagi menyapa
akar tak lagi menggoda
alam tak lagi mengajak berbincang
tak ada lagi nasi kering diatas rumbia
tak ada lagi derit dipan bambu
tak ada lagi hembusan asap wangi diperapian

________________________________________________

Ilustrasi :
karya Fotografer : Yosef Cahyo W, ST. ( http://www.magetankab.go.id/html/?q=node/565 )

Catatan Penulis:
Puisi ini hanya kisah fiksi, menggunakan sosok tokoh dalam ilustrasi sebagai sumber inspirasi, tidak menggambarkan kenyataan tentang tokoh bersangkutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun