Jabatan Penguasa Daerah itu sudah disandangnya sejak 2,5 tahun lalu..
Angin malam di dinihari itu kembali bertiup kedalam ruangan besar itu..
Pikiran Bayu kosong..
Besok dirinya harus menemui panggilan kejaksaan Negeri..
dan Mahasiswa sialan itu.. bakal demo lagi, batin bayu.
Namaku bakal di permalukan lagi di jalan2... kembali Bayu membatin..
Bayu kembali menghela nafas..
Ia hempaskan tubuhnya ke kursi jati tadi..
Duduk.. terdiam.. sambil mengusap2 jidat dan rambutnya..
Suara jam dinding.. berdentang 3 kali..
.. sudah jam 3 dinihari sekarang..
Bayu berdiri.. kearah lemari kecil disudut ruangan..
dibukanya lemari bercat cokelat itu..mencari2 sesuatu..
sebuah buku tebal.. bersampul hitam ditariknya dari tumbukan buku2 lain..
Sudah lama ia tidak memegang buku tadi yang sejak lama menemaninya di kampus PERJUANGAN belasan tahun lalu itu..
Dibukanya lembar demi lembar buku yang ternyata diary hariannya itu..
masih ada beberapa lembar kosong..
ditulisnya sesuatu dibuku tadi..
dan Bayu mulai menulis..
"..hidup ternyata tak seperti yang kubayangkan.. lidah ternyata tak bertulang, itu benar adanya. Aku, Bayu Adjie Sulistyo.. ternyata hanya seorang pembohong besar.. Orang yang paling Munafik se jagat.. Memegang Amanah sekecil inipun aku tak mampu menjaganya.. Mungkin Ini hukuman buat aku.. setelah selama ini ku tinggalkan Idealisme ku.. yang ternyata hanya idealisme tai kucing !.. Mungkinkah aku suka menjilat ludahku sendiri ? .. Dan ternyata Jabatan serta Kesenangan itu.. menenggelamkan aku juga .."
Belum selesai.. Bayu meneruskan lagi penanya untuk menulis kalimat berikutnya..
Tiba2 dari dalam salah satu kamar besar di ruangan itu.. suara seorang perempuan muda memanggil namanya..
".. Mas.. Mas Bayu.. dimana ?.."
".. Mas..??.."