Dalam diamku.
Aku mencarimu
Disela jemari
Disisa nafas
Di hamparan pandangan
Di lindap cahaya, aku melihat mu
Mencium harum kuasamu
Meraba keindahanmu
Dalam sepiku
Aku berjalan menuju rumahmu
Melintasi parit-parit kebingungan
Tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu[1]
Melewati hamparan kehidupan, mulai menguning dan layu
Bertemu dengan ilalang yang mengering
Bertemu dengan kuntul-kuntul yang hendak pulang
Tempat aku berasal dari tanah dan menjadi tanah
Melupakan Mu dalam tawa kemudian mengingatmu dalam tangis
Aku selalu mengingat namamu. Kuasamu.
Meski aku lalai pada kehendak Mu
Aku adalah milikmu. Terserah ambil sesuka mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H