Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Nominee Kompasiana Award BiCJ: Bisa Jadi Gegara Faktor X dan Y

18 November 2021   23:22 Diperbarui: 19 November 2021   16:27 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukannya jadi senang, malah daku kepikiran. Bukan pula karena takut gagal [lagi] atau ngebet untuk menang kali ini. Tidak, tentu saja.

Karena biar bagaimanapun, para nominee kompasiana award itu selalu dipersepsikan sebagai orang anu, lantas tulisan yang ditaja paling tidak berotot..eh berbobot. Atau secara sosiologis, para nominee tersebut dikategorikan sebagai kaum dengan ketanggaan-literasi-atas [mengutip konsep lapisan sosial a la Weber].

Jikalau yang dimaksud adalah konsep ketanggaan literasi, tentu saja saya tidak termasuk atau malah berada di garis batas, paling bawah "just for real".

Bertolak dari hal itu, lalu kuambil kaca, peneropong jiwa, "equilkah diriku masuk ke dalam daftar itu?". Ihwal kebenaran selalu membuatku merasa ragu [asoy puitis banget gan].

Yup. Dua kali masuk nominee Best in Citizen Journalism [BiCJ] itu bagaikan memikul 2 karung umbi porang basah sekaligus [tentunya sambil mendaki-menuruni liuk perbukitan desa]. Sioooo.. beban berat sekali e!

Beban tersendiri karena pada prinsipnya, penganugerahan k-award itu berbarengan dengan munculnya sebuah nilai/kesadaran baru yang melekat padaku kelak. Jika aku melanggarnya, maka jelek kalipun daku di mata sahabat-sahabat kompasianer. Aih mama ee.. tolong!

Sekali pun k-award itu didasari oleh nilai kausalitas: kalau elu konsisten menjaga taraf tulisan, otomatis diperhitungkan dan masuk kategori. Tentu saja, ya, ada sistem yang menilai, juga karena dibantu oleh admin K dan rekan-rekan kompasianer. Sependek yang kupaham kira-kira begitulah ya.. [sok tahu dikit].

Lebih lanjut, bila ada yang menduga, jangan-jangan terpilihnya Guido Arisso menjadi nominee BiCJ pada dua tahun berturut-turut karena ada faktor X dan Y [X= Kopce, Y= Kakartana].

Sebagai jawaban atas rasa kecurigaan akut itu, saya sarankan untuk melakukan verfikasi faktual terlebih dahulu ke hutan Manggarai. Lha, kok ke hutan? Ya, kan kedua unsur yang Anda curigai itu hanya bisa dijumpai secara langsung di hutan. Kecuali kalau mereka sudah mutasi kartu kependudukan ke Jakardah. Maka nyarinya ke mall atau kos-kosan terdekat. Heu heu heu.. [becanda ugh!].

Tapi, kalau dipikir-pikir, bagus juga kalau misalkan ada kecurigaan semacam itu. Karena biar bagaimana pun, di dunia ini kita hidup di atas kecuriga-kecurigaan, kehati-hatian [intinya jangan sampai nyasar ke hati istri orang saja. Bahaya nanti bos!].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun