Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Beberapa Tahapan Ini Perlu Dilakukan Pascapanen Cengkeh

10 Juni 2020   14:28 Diperbarui: 11 Juni 2020   03:35 2229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengeringan bunga cengkeh di atas terpal di bawah cahaya matahari (Dokpri)

Penyimpanan
Galibnya, cengkeh yang sudah melewati beberapa tahapan di atas tadi, setelah dikeringkan akan disimpan di dalam karung goni yang berukuran besar. 

Baru kemudian karung-karung cengkeh ini di simpan di dalam gudang dan atau ruangan yang sudah disiapkan.

Bisa dipastikan juga, tempat penyimpanan ini harus memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak lembab. Di atas lantai ruangan itu harus disusun papan dan/ atau balok kayu. 

Gunanya agar karung tidak bersentuhan langsung dengan semen atau keramik ruangan.

Potret cengkeh kering yang dikemas dalam karung dan ditempatkan di dalam gudang penyimpanan (Dokpri)
Potret cengkeh kering yang dikemas dalam karung dan ditempatkan di dalam gudang penyimpanan (Dokpri)
Alokasi Pendapatan
Setelah cengkeh sudah dijual, pendapatan yang diperoleh digunakan untuk menutupi biaya selama pemanenan dan selebihnya untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga.

Terkhusus untuk rumah tangga petani cengkeh di Manggarai, setelah bunga cengkehnya di jual, lazimnya mengadakan acara syukuran panen. 

Acara syukuran ini biasanya diadakan secara sederhana nun ngelagut, khas orang Manggarai. 

Disana mereka sekeluarga dan/ atau saudara sekampung berkumpul untuk berdoa dan makan bersama. Besaran budget untuk acara ini ditaksir mencapai 10 juta, dan semuanya ditanggung oleh si penyelenggara acara.

Kurang lebih demikian tahapan-tahapan yang biasa dilakukan pascapanen cengkeh. Terima kasih dan salam.

Baca Juga: Menghela Narasi Pemanenan Cengkeh [Hari 3 dan 4]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun