Salah satu alasannya mungkin belum ada pelaku pariwisata yang berani menjual paket perjalanan wisata untuk mengeksplorasi nilai sejarah beserta keunikan lain di balik Watu Tinggil ini.
Demikian narasi seputar Watu Tinggil di Desa Pacar. Catatan sejarah seputar peninggalan bekas jajahan Belanda di Desa Pacar sedini memang masih tercecer dan belum dirampungkan.
Selebihnya ialah faktor pemutusan pengetahuan seiring lintas generasi. Sehingga secara tidak langsung menyulitkan dalam pengumpula data.
Referensi: Eduard Jebarus, Sejarah Persekolahan di Flores (Maumere: penerbit Ledalero, 2008), hal.43
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H