Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Watu Tinggil, Benteng Perang hingga Dijadikan Tempat Wisata Rohani

25 Mei 2020   15:07 Diperbarui: 27 Mei 2020   17:55 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang peziarah sementara berdoa di depan patung Bunda Maria di Watu Tinggil (Dokpri)

Lebih dari pada itu, bila kita menyelisik ke beberapa peninggalan kolonialisme Belanda di Desa Pacar, terdapat bangunan era kolonial berupa rumah papan dengan gaya arsitektur barat (namun beberapa tahun lalu sudah roboh) hingga di temukan alat perang berupa meriam besi.

Meriam besi peninggalan kolonialisme Belanda di Desa Pacar(Dokpri)
Meriam besi peninggalan kolonialisme Belanda di Desa Pacar(Dokpri)

Candela Watu Tinggil

Watu Tinggil yang tinggi dan besar ini memiliki lorong yang menembus dan atau menghubungkan kedua sisinya. Masyarakat desa setempat lazimnya menggunakan lorong ini sebagai jalur untuk menuju perkebunan yang ada disebelah batu itu.

Swafoto di lorong yang menghubungkan kedua sisi Watu Tinggil (Dokpri)
Swafoto di lorong yang menghubungkan kedua sisi Watu Tinggil (Dokpri)

Tak hanya itu, kini Watu Tinggil di sulap oleh masyarakat setempat menjadi tempat wisata. Baik untuk sekadar foto- foto hingga untuk wisata rohani. Lantaran dari atas batu ini kita bisa melihat penampakan desa-desa yang ada disekitar.

Pun pada salah satu sisi batu ini terdapat sebuah gua yang di dalamnya di letakan patung Bunda Maria.

Kebiasaan umat Katolik di wilayah Pacar menjelang Bulan Rosario dan/ atau Bulan Maria yang jatuh setiap bulan Mei dan Oktober, yakni melakukan ziarah ke Gua Maria Watu Tinggil untuk berkumpul dan berdoa bersama.

Baca juga: Sepak Bola Pentakosta Dikampung, Kalau Belum Terjadi Baku Pukul Berarti Belum Rame

Sisi lain, terdapat potensi dari Watu Tinggil di sambangi untuk tujuan penelitian. Terkhusus bagi seorang geolog untuk meneliti bebatuan itu dengan catatan sejarah di baliknya.

Keberadaan batu raksasa ini sangat unik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi khalayak yang mengunjunginya.

Harus diakui memang selama ini daya promosi pariwisata di reksa wilayah Manggarai Barat sangatlah minim. Padahal bila di sibak lebih jauh, banyak tempat wisata yang berpontesial dan punya harga jual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun