"Nanti mereka yang datang sendiri ambil barangnya di sini ade. Kita tunggu sa," kata Om Marsel
Menurut om Marsel juga, untuk saat ini di Manggarai Barat, harga umbi porang kering di kalangan pembeli berkisar antara Rp 55.000 sampai Rp 60.000 per kilogramnya. Selama adanya pandemi Covid-19 ini harga porong turun satu digit dari biasanya Rp 70.000.
Budidaya Tanaman Porang
Selain Om Marsel, tanaman porang kini banyak ditanami oleh orang-orang di tempat saya, Manggarai Barat. Setidaknya ketika bergulir informasi bahwa umbi porang kini banyak dicari dengan harga yang cukup tinggi.
Sontak semua orang mulai berbondong-bondong ke kebun sembari memikul bibit porang. Saya sendiri juga menanam porang, tetapi tidak banyak. Saya menanamnya di sela-sela tanaman cengkeh.
Sebenarnya tanaman porang ini bukanlah tanaman jenis baru. Di tempat saya tanaman porang ini dikenal dengan sebutan Wanga. Porang dulunya biasa tumbuh di kebun, di bantaran aliran sungai dan tumbuh dengan liar di hutan-hutan.
Tapi kini karena umbinya punya nilai ekonomi, sontak memobilasi orang-orang untuk membudidayakan dan menanamnya di lahan perkebunan.
Tanaman porang bermarga Amorphophallus muelleri. Tanaman porang dewasa biasanya berdiameter 100 cm sampai 250 cm. Ukurannya setara umbi jalar, bulat dan memiliki kulit luar yang tebal dan kasar.
Ada pun ciri lainnya adalah tanaman porang memiliki batang yang tegak, lunak, dan tekstur batang yang halus dan berwarna hijau belang-belang dengan totol putih.
Umbinya Bermanfaat
Seperti diceritakan Om Marsel dan diberitakan oleh banyak media online, tanaman porang ini kaya akan manfaat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!