Mohon tunggu...
Go Teng Shin
Go Teng Shin Mohon Tunggu... -

Menulis dengan Data dan Logika.\r\nHobby tertawa, tinggal di Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anggaran Siluman Ahok Rp 4 triliun di RAPBD 2015

11 Maret 2015   20:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:47 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maka gelap matalah Ahok melanggar UU, menyetor RAPBD yang tidak ditanda-tangani DPRD. Proyek Tanggul dan LRT dikembalikan, lalu ditambahkannya lagi SILUMAN baru sehingga mencapai Rp 4 triliun.

Ingat, siluman 12 triliun yang katanya inisiatif DPRD, realisasinya tergantung mood Ahok. Dia punya kuasa, dan SKPD semua merupakan anak buahnya. Kerugian RIIL Rp 12 triliun belum tentu terjadi.

Tapi siluman Rp 4 triliun yang diselipkan Ahok, dia punya kuasa merealisasikan. Kalau Ahok sampai nekad menyelipkan begini, nekad melanggar UU, pasti akan direalisasikan. Proyek LRT dan Tanggul adalah PROYEK RAKSASA, yang biayanya bukan hanya sejumlah yang terlihat di RAPBD 2015. Sekali groundbreaking maka akan terjerat, APBD DKI bahkan APBN Indonesia akan TERSANDERA mungkin ratusan triliun bertahun-tahun ke depan. Ahok (dan Jokowi) memeras rakyat DKI dengan berbagai pajak dan beban baru supaya APBD terdongkrak dari Rp 40an triliun di tangan Foke, menjadi Rp 70an triliun sekarang ini, ternyata untuk BANCAKAN rame2 : SKPD dengan DPRD, dan Ahok dengan teman-teman pengembangnya. Apa tidak edan ?

TEMAN-AHOK yang membela Ahok mati-matian mungkin bermimpi indah PAHLAWAN ANTI KORUPSI, sampai tidak keberatan cara-cara PREMAN Ahok, dengan asumsi tujuannya baik demi rakyat. Ngga tahunya Ahok bergaya preman bukan demi rakyat, tapi demi teman-teman cukongnya. Mimpi indah juga tetap harus bangun menghadapi realitas yang kejam.

DPRD dan Ahok sama-sama silumannya. Tapi yang satu siluman ompong, sementara yang satu lagi adalah siluman yang berkuasa atas anggaran dan leluasa berbohong dan bersikap preman dengan dukungan dari  para TEMAN-AHOK.

Jakarta, 11 Maret 2015

GTS69


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun