Untuk itulah pentingnya memahami lima gugusan pembentuk manusia yang tunduk pada penderitaan.
Perubahan dan perasaan sakit pada jasmani, perasaan, persepsi, bentuk-bentuk kehendak, dan kesadaran, semuanya tidak harus menetap di batin. Bersebab kelima gugusan bukan saya, bukan milik saya, dan tanpa diri.
Semua manusia, bahkan semua makhluk pasti terpanah sekali. Dan anak panah kedua akan menyusul jika kita membiarkannya mengenai kita, dalam arti membiarkan perasaan batin ikut menderita.
Bagaimana? Apakah kita ingin merasakan anak panah kedua setelah terpanah anak panah pertama?
Yuk, jangan sampai terpanah dua kali yang bisa membawa pada kelahiran kembali. Di mana kelahiran akan menimbulkan segala macam penderitaan.
Lantas, mengapa tidak jadikan anak panah pertama sebagai untuk memunculkan pengetahuan atas Empat Kebenaran Mulia sebelum terpanah kedua kalinya?
**
California, 19 April 2023
Penulis: Willi Andy, Kompasianer Mettasik.
Hidup dengan Penuh Cinta dan Kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H