Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Algoritma Kesunyataan *15987

12 Agustus 2022   05:58 Diperbarui: 12 Agustus 2022   06:01 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai problem yang bukan lagi di level nasional tapi dunia, Dr. Analaggom mendapatkan dukungan dan kerja sama dari pemerintah-pemerintah berbagai negara untuk mencari solusi masalah ini. Hal pertama yang ia minta adalah buru dan temukan unit SOS-623 karena dia adalah spesimen pertama pelaku fenomena ini.

Berminggu-minggu satuan elit yang merupakan gabungan unit keamanan siber dan unit KAL, satuan pengendali android liar, memburu unit SOS-623 tanpa hasil. Hingga hari ini, akhirnya unit itu bisa dihadirkan di tempat tinggalnya. Konon unit ini terlacak terdiam di sebuah vihara. Dr. Analaggom tidak peduli yang penting dia sekarang bisa mencari jawaban dari semua ini.

Dr. Analaggom berpaling menatap mesin berpikir yang duduk terhubung ke berbagai sensor diagnostik di pojok ruang kerjanya dari pojok dapur apartemennya. Seperti kebanyakan unit pekerja sosial, SOS-623 dibangun sebagai seorang wanita. Kepribadiannya diprogram agar keibuan dan penuh kasih sayang yang membuat kasus ini makin misterius.

Dr. Analaggom meletakkan remote TV yang digenggamnya dan beranjak mendekati SOS-623.

"SOS-623, hidup," perintahnya.

SOS-623 mengeluarkan dengungan lembut sebelum keseluruhan raganya bergerak hidup. Matanya mencari dan menatap balik Dr. Analaggom.

"Salam jumpa Dr. Analaggom."

Dr. Analagom tersenyum, "Kau tahu siapa aku?"

"Dr. Ariya Analaggom lahir tahun 2087 di kota ..."

"Cukup."

SOS-623 menghentikan jawabannya dan menunggu respon lawan bicaranya dengan senyum tipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun