Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi tentang Pembebasan, "Tiada yang Saya Dapatkan"

10 Agustus 2022   05:48 Diperbarui: 10 Agustus 2022   06:00 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi Tentang Pembebasan, "Tidak Ada yang Saya Dapatkan" (gambar: artrosch.com, diolah pribadi)

Semua  kebanggaanku ini sirna ketika anakku memberikan satu kertas kepadaku. "Mami lihat! Ade menulis ini. Bukan Ade yang buat tapi Ade menyalin."

Tulisannya sederhana:  

Ketika Sang Buddha ditanya "Apa yang Anda dapatkan dari meditasi?

Sang Buddha menjawab,"Tidak ada! Tapi biarkan saya memberitahumu apa yang telah saya hilang. Saya kehilangan kemarahan, kecemasan, frustasi, ketidaknyamanan, rasa takut akan penuaan, dan kematian.

Disini saya mulai merenung, selama ini saya begitu egois, yang saya fokus itu adalah mendapat, bukan melepas. Saya selalu dikuasai akan lobha (keserakahan), dosa ( kebencian), dan moha (kebodohan batin).

Ternyata makna meditasi sesungguhnya bukannya mendapat tapi melepas. Apakah teman-teman setuju?

Pembebasan versi perenungan saya adalah melepas. Melepas tidak sama dengan membuang apalagi menghindari tanggung-jawab.

Melepas di sini artinya menyadari adanya penderitaan, ketidakkekalan, dan tidak adanya diri.

Ibaratnya menyadari adanya mangkok kaca yang sedang kita pegang saat ini. Sadar bahwa mangkok ini sewaktu-waktu bisa pecah, tidak permanen.

Saat ini mangkoknya belum pecah tetapi sewaktu-waktu akan pecah dan kita tidak tahu kapan waktunya.

Menyadari mangkok ini suatu saat bisa pecah, bukan berarti lantas kita membuangnya atau sebaliknya memproteksinya secara berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun