Selamat jalan ananda, semoga terlahir di alam bahagia.
Dikatakan bahwa, sangat sulit terlahir sebagai manusia. Apalagi dapat mengenal Dhamma (ajaran). Jika dalam hidup ini, kita tidak melaksanakan Dhamma, ibarat kita hidup di alam yang penuh permata, tapi pada saat meninggalkannya, tidak satu pun permata yang dapat kita bawa.
Gerbang pintu kematian sangatlah dekat dengan kita. Masing-masing menuju ke pintu gerbang kematiannya. Kita semua tidak tahu, kapan giliran kita akan tiba. Sejak saat ini marilah kita semua bertekad kuat (adithana). Memanfaatkan waktu yang tersisa untuk berbuat kebajikan, menimbun "parami" agar kelak kita siap menerima apa adanya.
Sabbe Satta bhavantu Sukhitatta.
Semoga Semua Mahluk Hidup Bahagia.
**
Referensi;
Visuddhacara. Berjumpa dalam cahaya, kehidupan dan kematian. Jakarta, Dian Dharma
Goldstein Joseph. Meditasi untuk mengenal diri. Jakarta, Dian Dharma.
Vajiramedhi,W. Memandang kematian di mata. Jakarta, Karaniya.2008
**
Jakarta, 6 Agustus 2022
Penulis: Metta Yani, Kompasianer Mettasik