Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Perlu Kemampuan Indigo untuk Bertemu Dewa

21 Juli 2022   18:06 Diperbarui: 21 Juli 2022   18:09 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baik dan buruk adalah fenomena batin. Ia muncul tenggelam sesuai sifatnya yang tidak kekal (anicca).

Setiap reaksi yang keluar kemudian mempengaruhi batin. Hal yang buruk bisa bikin sakit hati, tapi hal yang baik akan meninggikan kita ke awan-awan. Tapi, sekali lagi itu adalah fenomena batin yang tidak kekal.

Lalu apakah setiap hal yang buruk harus disimpan di hati? Jangan, karena itu adalah ketidakkekalan. Tidak perlulah bereaksi berlebihan, karena sifatnya delutif.

Sebaliknya, jika kita mendapatkan perlakuan baik, jangan pula terbang ke langit. Bukan berarti tidak bisa senang, tapi perbuatan baik seyogyanya dibalas pula dengan kebajikan. Harus tahu bersyukur dan berterima kasih.

Jadi, kembali kepada keberadaan para dewa.

Saya sering mendengarkan kisah tentang dewa pelindung (guardian angel). Konon setiap manusia memiliki pendamping kasat mata yang selalu mengawalnya kemanapun ia berada.

Mahluk tersebut menyukai perbuatan baik. Lantas jika seseorang mulai melakukan banyak perbuatan jahat maka para dewa tersebut akan pergi meninggalkan.

Benarkah demikian? Sebagai seseorang yang tidak memiliki kemampuan batin, saya tidak bisa mengatakan iya. Tapi secara logika, seharusnya benar adanya.

Kalaupun guardian angel tersebut bukanlah mahluk dari alam dewa, sesungguhnya ia adalah timbunan kebajikan yang kita miliki. Kebajikan yang kita pupuklah yang dapat mendatangkan keberuntungan bagi kita.

Dengan demikian benar jika dewa itu memang ada. Mereka bermanifestasi dalam berbagai bentuk yang baik. Terutama dalam kebajikan yang kita praktikkan setiap saat.

Tapi, bagaimana jika tetap saja ada yang penasaran untuk bertemu para dewa? Tujuannya agar masalah mereka cepat selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun