Waktu bergulir, sudah banyak teman yang berpulang dalam pengobatannya. Rasa sedih yang mendalam ketika ada teman seperjuangan yang pergi untuk selamanya. Â Apalagi sebelumnya kami telah melaluinya bersama dan saling menyemangati.
Mendengar rintihan bahkan teriakan kesakitan para sahabat merupakan hal yang membuat hati ini hancur. Pernah ada seorang teman saya yang menelpon saya hanya untuk berteriak, "SAKITTTTT SEKALIIII".
Saya tahu dirinya hanya ingin melampiaskan derita sakit yang dialaminya dengan berteriak. Tapi, tidak lama setelah itu, teman saya ini pun berpulang. Seperti sapu lidi yang ditarik satu batangnya, maka ikatannya akan menjadi kendor. Demikian pula ketika ada salah satu teman seperjuangan yang berpulang, semangat kami pun menjadi ikut kendor.
Separuh jiwa ini serasa ikut terbang. Disini kami menjadi terpuruk. Tetapi kami harus segera sadar untuk bangkit dari keterpurukan dan meneruskan perjuangan. Kami harus terus berjuang melakukan pengobatan dengan cara kami masing-masing.
Saya kemudian memutuskan untuk mengikuti Meditasi Kesehatan di Puncak. Saat itu saya membawa tabung oksigen untuk berjaga2. Ada beberapa teman yang menyemangati saya dengan mengantar sampai tempat meditasi.
Pengalaman meditasi pertama cukup menggembirakan. Badan dan jiwa ini terasa lebih segar. Kemudian saya memutuskan untuk melanjutkan meditasi tahap selanjutnya yang berada di Pulau Bali.
Selama berada di bandara, saya menggunakan kursi roda yang didorong oleh petugas maskapai penerbangan. Sesampainya di Bali, ada teman saya yang menjemput dan mengantarkan ke tempat meditasi.
Proses penyembuhan melalui program meditasi pun berjalan lancar, kesehatan saya berangsur membaik. Tubuh saya terasa lebih segar, dan jiwa ini terasa lebih sehat.
Yang paling mengagumkan adalah pola pikir saya yang berubah seketika. Dari "Saya akan mati dalam waktu dekat" menjadi "Saya pasti sembuh".
Meditasi juga membuat saya sadar bawa hidup itu selalu berubah, saya lebih bisa menerima kenyataan dan selalu bersyukur.
Memang begitu banyak perubahan yang saya alami. Saya banyak mendengar berita kematian. Tapi, tidak sama seperti sebelum ikut program meditas. Berita kematian tidak membuat semangatku untuk bertahan hidup menjadi kendor.