Apa yang terjadi?
Tiada rasa takut, tiada pula rasa jijik. Kecoa itu sudah terlihat biasa-biasa saja. Bukan lagi mahluk adikodrati yang tercipta untuk membuatku berteriak ala alay.
Ia tiada bedanya dengan semut-semut sahabatku. Hanya kebetulan berada di sana untuk menjalani kehidupan.
Lihatlah sobat, ternyata metta bisa membuatku kembali perkasa. Mahluk-mahluk kecil tiada lagi membuatku histeris.
Sungguh pengalaman ini sangat mengherankan. Mengapa aku tetiba bisa hidup damai dengan mereka.
Apakah karena memang metta adalah bahasa universal? Bisa dipahami oleh seluruh mahluk?
Tapi, sepertinya saya lebih yakin dengan teoriku sendiri. Para semut yang kusayang ternyata bersahabat dengan kecoa. Merekalah yang menyampaikan kepada si kecoa untuk tidak lagi menguji kejantananku.
Semoga Seluruh Mahluk Hidup Berbahagia
**
Makassar, 27 April 2022
Penulis: Rudy Gunawan untuk Grup Penulis Mettasik