Hari itu Hema yang belajar dari keduabelas muridnya mengenai seni mendengarkan, seni memahami, kesabaran dan juga keterbukaan untuk menerima masukan mengenai apa yang murid-muridnya butuhkan.
Murid di kelas Agama Buddha di sekolah SPK tersebut hanya bertotal dua belas orang dari sembilan tingkat. Namun, sudah cukup mempresentasikan keadaan umat remaja Buddhis yang semakin kritis dan berani mengungkapkan apa yang mereka rasa perlu disampaikan.
Sebuah fakta bagi para tenaga pendidik mengenai perubahan zaman di mana guru bukan lagi sebagai sumber utama pemberi pengetahuan. Ini karena semua materi dengan mudah diakses melalui internet.
Tantangan untuk guru masa kini diharapkan untuk selalu terus berinovasi dan kemampuan untuk cepat beradaptasi dengan segala perubahan seperti yang Buddha selalu gaungkan, Anicca.
Semoga para guru dapat belajar dari cara Buddha yang mampu menggerakan dan mengajak murid-muridNya dengan segala metode hingga mereka mencapai penembusan yang sama.
**
Jakarta, 06 April 2022
Penulis: Hema untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H