Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terkuak, Rahasia Meditasi yang Jarang Terungkap

9 Maret 2022   05:28 Diperbarui: 9 Maret 2022   05:35 1957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mettasik, jayanto chua, dokumen pribadi

Dengan pikiran yang terlatih mengamati apa adanya, maka dalam kehidupan nyata pikiran akan berlaku sama, mengetahui apa adanya, tidak kepo terhadap apa yang dihadapi. Ketika ada masalah, pikiran tenang melihat masalah apa adanya.

Yang biasanya langsung marah, karena pikiran sudah dilatih melihat apa adanya, maka jika ada masalah kemarahan tidak mudah tersulut. Dapat melihat masalah dengan jernih, sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih baik, karena dengan pertimbangan yang bijaksana. Silahkan simak kisah nyata akan manfaat meditasi

Baca juga: Olah Batin untuk Menghadapi Insiden "Keharusan"

Ketika membeli barang, memilih dengan penilaian apa adanya, bukan karena punya uang, bukan karena  keinginan, bukan karena iklan, tapi karena memang kebutuhan, sehingga penggunaan uang menjadi lebih baik.

Ketika pikiran dilatih untuk menjadi pengawas, maka banyak masalah kehidupan dapat diawasi dengan lebih baik, banyak masalah akan dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan berlatih meditasi maka kehidupan dapat dihadapi dengan lebih tenang, seperti ada jeda waktu untuk melihat apa adanya, sehingga keputusan dapat diambil dengan lebih bijak.

Melihat Apa Adanya, sebuah catatan: Secara sederhana adalah melihat/mengetahui tanpa menilai, hanya mengetahui, hanya mengawasi apa yang terjadi.

Lebih jauh, dalam meditasi Vipassana adalah melihat apa adanya adalah melihat aktifitas batin dan jasmani dengan sifat alaminya. Seperti sakit, segar, sehat, perasaan menyenangkan, menyebalkan, perasaan netral, marah, benci, iri, serakah, sombong, bahagia, kenangan dan lainnya. Semua ini memiliki sifat alami yang sama yaitu:

Semua tidak kekal (anicca). Yang tidak kekal tidak memuaskan/penderitaan (dukkha). Semua yang tidak kekal, tidak memuaskan, tidak dikendalikan tidak dapat dikatakan milikku, diriku, aku (anatta).

Dengan melihat anicca, dukkha dan anatta secara langsung (ehipassiko) ke dalam diri/batin masing-masing (opanayiko), akan tumbuh pemahaman, tumbuh kebijaksanaan, bahwa semua ini tidak perlu dilekati, sehingga muncul keenganan.

Enggan terhadap semua ini, sehingga apapun yang muncul tidak mendorong adanya, ingin lagi, ingin lagi, keserakahan (lobha), tidak mendorong adanya kemarahan, kebencian (dosa), tidak mendorong adanya kesombongan, delusi (moha).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun