Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hubungan yang Paling Toksik, Adalah dengan Sosok Ini

14 Februari 2022   18:46 Diperbarui: 14 Februari 2022   18:50 1542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kisah Sang Buddha tentang orang yang terkena panah beracun. Alih-alih mengobati lukanya, ia berusaha untuk mencari siapa yang memanahnya.

Bukan itu yang penting untuk dilakukan. Mengobati dan mencari solusi adalah pendekatan yang bijak. Di saat telah lelah mencari si 'pemanah', aku mulai memahami. Tidak ada yang dapat disalahkan dalam kehidupan ini.

Demikianlah baru aku dapat memahami secara langsung kalimat "kehidupan adalah jalannya". Kebahagiaan dan penderitaan akan membawa pada 'kebijaksanaan'.

Semua hal timbul dan tenggelam (anicca). Apapun yang terbentuk dikarenakan kondisi. Tak ada 'Aku' dalam diri tiap orang (anatta). 'Sosok' yang satu tak dapat dibandingkan dengan 'sosok' lainnya. Demikian juga tak dapat disalahkan.

Ada berbagai kondisi berbeda yang membentuk tiap 'orang'. Dengan memahami hal ini, barulah aku mulai mengerti bagaimana agar aku tidak menghakimi diriku dan juga orang lain.

Akhirnya... Aku dapat mencintai diriku apa adanya. Akupun dapat menerima lainnya.

Seringkali kita mendengarkan saran dari sang bijak, jauhilah teman-teman yang memberikan pengaruh negatif. Sebuah hubungan yang disebut dengan Toxic Relationship.

Tapi, Toxic Relationship yang aku alami bukanlah dengan siapa-siapa, melainkan dengan orang ini, alias diriku sendiri. Dengan menyadari ini, aku mengerti bahwa diri sendiri bisa menjadi sahabat terbaik dan sekaligus musuh terkejam. Tinggal mana yang harus dipilih.

"Kehidupan adalah jalannya. Hal menyenangkan dan tidak menyenangkan dapat membawa kita pada jalan tersebut. Mindfulness adalah perahu untuk menyeberangi penderitaan."

**

Jakarta, 14 Februari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun