Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Analogi Ember Bocor: Manusia Lebih dari Sekadar Kebocoran

23 November 2021   06:35 Diperbarui: 25 November 2021   05:30 2912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ember ada yang besar, ada yang kecil, ada yang berwarna-warni seperti halnya manusia, kita semua berbeda. Kita perlu belajar menerima semua perbedaan itu. Semakin besar suatu ember, semakin besar tampungannya, dan semakin berguna. Kita sebagai manusia, jika kita bisa lebih berisi, kita juga bisa lebih bermanfaat bagi sesama.

Di lain sisi, kita harus ingat bahwa lebih baik menjadi ember kecil yang tidak bocor daripada ember besar yang bocor. Ember besar yang bocor itu seperti manusia dengan potensi yang besar tetapi tidak mau berusaha memperbaiki diri, maka percuma dan tidak berguna.

Kalau ember dibiarkan saja, diisi air sampai penuh dan luber, airnya bisa terbuang percuma. Jadi berbagilah dengan ember-ember yang lain. Jika kita sudah terus bertumbuh dan berkembang, ingatlah untuk membagikan kepada sesama kita, sehingga semua semakin terisi, bersama-sama tumbuh dan berkembang.

Akhirnya kita harus sadar bahwa Manusia Lebih dari Sekadar Ember!

Kita sebagai manusia bisa berubah, kita tidak harus menjadi ember yang besarnya sama, warnanya sama. Kita bisa mengubah pikiran-pikiran kita, ucapan-ucapan kita, tindakan-tindakan kita, kita bisa mengubah hidup kita.

Kita sebagai manusia memiliki kebebasan untuk MEMILIH. Kita bisa memilih memiliki pandangan yang benar, pikiran yang benar. Kita bisa memilih untuk berucap benar, bertindak benar, berperilaku benar.

Pada akhirnya kita menjadi manusia macam apa, pilihan ada di tangan saya dan di tangan ANDA.

**

Jakarta, 23 November 2021

Penulis: Inge Santoso untuk Grup Penulis Mettasik

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun