Lantas, arti bermudita berada pada posisi yang mana?
Turut berbahagia terhadap Baim Wong, Nenek Minah, Kakek Suhud, dan Saiful Jamil apa pun kondisinya. Itulah Mudita.
Tunggu dulu, ini jelas susah! Tidak mungkin saya bisa turut berbahagia atas perilaku tercoreng. Lagipula, itu salah. Banyak yang tidak bisa mengamininya.
Anda benar, saya bukan orang sok suci penyebar hoax spiritual. Saya adalah orang yang penuh iri, dengki, dengan egoisme tingkat tinggi.
Menemukan sahabat yang sukses, bodo amat! Apalagi jika yang berhasil adalah orang yang kubenci. Boro-boro turut berbahagia, "mampus elu sana," lebih terasa pas!
Apakah saya tidak malu mengakui sifat diriku yang tercela? Tidak, karena ada teori perimbangan. Terimalah fakta jika (terkadang) kamu, kamu, dan kamu juga demikian.
Manusia itu adalah mahluk konflik. Kebahagiaan orang lain harus dijadikan motivasi untuk lebih maju lagi, tanpa harus bermudita-citta kepadanya. Kegagalan orang lain adalah kesedihan kita. Namun, lebih mudah dianggap sebagai kejayaan diri.
Itulah mengapa, saya lebih mudah mengucapkan turut berduka cita. Andaikan Saiful Jamil menutup matanya pada hari ini (hoax), saya pun akan berempati, bersimpati, dan tidak lupa memaafkan segala dosa-dosanya. (Amin).
Tapi, mengakui kebahagiaan orang lain? Tunggu dulu, tergantung wani piro.
Mudita Tidak Terdaftar di KBBI
Bahasa mewakili adab. Sebuah pertanyaan yang cukup menggoda, dan sedikit provokatif. Ternyata, kata Mudita ini tidak terdaftar pada KBBI.