Kebanyakan dari Anda pastinya sudah sering melihat sistem pemadam kebakaran di gedung-gedung atau hotel berupa fire extinguisher atau sprinkle. Atau ketika sedang bermain game dan menonton film dengan latar tempat di luar negeri, pasti selalu ada water hydrant yang tersorot di setiap pinggir jalan.
Semua alat untuk memadamkan api tersebut sebenarnya wajib tersedia di seluruh gedung. Tidak terkecuali bangunan umum seperti sekolah bahkan rumah kita sendiri.
Sayangnya masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengerti mengenai pentingnya punya sistem untuk memadamkan kebakaran. Oleh karena itu dalam artikel kali ini, mari kita bahas apa itu sistem pemadam kebakaran dan apa saja jenis-jenisnya.
Pengertian Sistem Pemadam Kebakaran
Berdasarkan situs South Australian Metropolitan Fire Service atau petugas pemadam kebakaran di Australia Selatan, fire fighting system adalah sebuah peralatan yang tersedia sebagai langkah preventif ketika ada api di dalam gedung agar bisa segera dipadamkan sebelum apinya membesar.
Tindakan preventif yang dimaksud dalam sistem ini adalah untuk menghalangi, membatasi, dan memadamkan api. Jadi tidak semua jenis peralatan pemadam kebakaran digunakan untuk memadamkan api saja. Tetapi juga untuk mencegah api menyebar dan menciptakan titik api baru.
Jenis-jenis api yang bisa muncul dan menciptakan kebakaran sendiri bisa dibagi berdasarkan kelasnya. Seperti:
Kelas A, yaitu titik api yang muncul akibat terbakarnya material kayu, kain, tekstil, kertas, dan bahan kering lainnya
Kelas B, yaitu titik api yang muncul akibat terbakarnya cairan kimia mudah terbakar seperti bensin, oli, diesel dan lain-lain
Kelas C. yaitu titik api yang muncul akibat terbakarnya gas kimia mudah terbakar
Kelas D, yaitu titik api yang muncul dan membakar material besi, alumunium dan jenis material metal lainnya
Kelas E, yaitu titik api yang muncul akibat korsleting atau melibatkan benda-benda yang berhubungan dengan listrik
Kelas F, yaitu titik api yang muncul akibat terbakarnya minyak untuk memasak yang mana jauh lebih mudah terbakar
Semua jenis api memang bisa padam oleh air. Tetapi jika ingin memadamkan sumber apinya langsung, Anda butuh lebih dari air.
Sebab menyiramkan air ke kebakaran yang melibatkan benda-benda yang terhubung dengan listrik justru bisa membuat keadaan semakin buruk. Oleh karena itu, peralatan dalam sistem proteksi kebakaran juga tersedia dalam banyak bentuk. Misalnya foam atau fire extinguisher, cairan kimia pemadam api, dan lain sebagainya.
Peraturan Pemerintah Tentang Sistem Pemadam Kebakaran
Sebenarnya ada banyak peraturan pemerintah tentang sistem proteksi kebakaran gedung, pabrik, maupun rumah. Salah satu yang paling jelas membahas tentang hal ini adalah Peraturan Menteri PU Â NO.26/PRT/M/2008.
Dalam aturan tersebut dijelaskan secara explicit bahwa keselamatan pengunjung atau masyarakat di dalam gedung wajib menjadi pertimbangan utama, khususnya perlindungan terhadap kebakaran.
Oleh karena itu, setiap gedung dengan fungsi apapun wajib memiliki sistem pemadam kebakaran gedung. Baik untuk digunakan sebagai pabrik, kantor, rumah sakit, sekolah dan lain sebagainya.
Bahkan rumah tempat tinggal, rumah kost, asrama, villa, guest house dan bangunan hunian jenis apapun wajib dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran. Namun untuk rumah kelas 1 atau bangunan gedung hunian tunggal, sistem proteksi kebakaran yang dibutuhkan minimal adalah jalur evakuasi darurat.
Sedangkan untuk bangunan di atas kelas 4 seperti apartemen, gedung kantor, gedung perdagangan, laboratorium, gudang dan bangunan besar lainnya, wajib memiliki sistem pemadam kebakaran berupa sprinkle, fire extinguisher dan alat pemadam api lainnya.
Bukan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Mengenai Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung & Lingkungan, peraturan pemerintah tentang pemadam kebakaran juga dijelaskan dalam SNI Kebakaran. Beberapa poin yang wajib Anda pahami dari SNI Kebakaran adalah seperti berikut ini.
SNI 03-1745-2000 tentang Cara Perencanaan dan Pemasangan Pipa Tegak dan Slang untuk Mencegah Kebakaran Rumah dan Gedung
SNI 03-3989-2000 tentang Cara Pemasangan Sprinkle atau Sistem Sprinkler Otomatis untuk Mencegah Kebakaran pada Bangunan Gedung
SNI 03-3985-2000 tentang Cara Pemasangan Sistem Deteksi Api atau Alarm Kebakaran dalam Rumah dan Gedung
SNI 03-1746-2000 tentang Perencanaan Sarana Jalan Keluar atau Jalur Evakuasi Darurat untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran dalam Gedung atau Rumah
Jenis-Jenis Sistem Pemadam Kebakaran
Di kutip dari situs Endless Safe ada 4 jenis peralatan dan sistem untuk proteksi kebakaran yang paling banyak digunakan di dunia. Diantaranya adalah:
Sistem Gas (Karbon Dioksida)
Fire Extinguisher (Foam)
Hydrant
Sprinkle
Nah mari kita pelajari apa saja perbedaan dan kegunaan dari ke 4 jenis sistem pemadam api di atas.
1. Sistem Gas (CO)
Sistem proteksi kebakaran menggunakan gas umumnya dipasang di ruangan yang berhubungan dengan listrik. Misalnya ruang genset, server, panel, dan lain sebagainya. Seperti yang sudah dikatakan tadi, menyiramkan air ke titik api yang berhubungan dengan listrik justru akan membahayakan pemadam kebakaran maupun orang-orang yang masih berada di dalam gedung.
Oleh karena itu dengan adanya sistem pemadam kebakaran dari gas carbon dioxide, diharapkan api tidak membesar dan merambat ke ruangan lainnya.
Cara kerja sistem proteksi api yang satu ini juga sangat cepat. Gas akan langsung keluar segera setelah alarm kebakaran menandakan ada titik api atau korsleting di ruangan tersebut.
2. Fire Extinguisher
Berikutnya ada proteksi kebakaran dalam bentuk foam atau busa. Beberapa dari Anda mungkin ada yang baru tahu bahwa isi dari fire extinguisher ternyata bukan air, melainkan foam dari bahan kimia khusus.
Berbeda dengan sistem gas atau sprinkler, sistem pemadam kebakaran yang satu ini tidak bisa bekerja secara otomatis. Sebab APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher memang dibuat khusus untuk memadamkan api kecil dengan cara langsung diarahkan ke sumber api.
Dan banyak orang yang tidak tahu, APAR ini bisa kadaluwarsa dan harus diisi ulang setiap beberapa tahun.
3. Sistem Hydrant
Selanjutnya ada sistem pemadam api dalam bentuk hydrant. Alat yang satu ini tentunya hanya digunakan oleh petugas pemadam kebakaran dengan slang khusus yang sangat besar dan berat.
Selang yang digunakan untuk memadamkan api harus digunakan minimal oleh 2 orang. Orang yang pertama adalah nozzle man yang ada di ujung selang dan mengarahkan air ke sumber api. Sedangkan orang yang memegang selang di belakang nozzle man bertugas untuk mengangkut dan menopang beban dari selang itu sendiri.
4. Sistem Sprinkler
Sistem pemadam kebakaran yang terakhir dan paling banyak digunakan adalah spinkler. Alat ini bekerja secara otomatis untuk memadamkan api di dalam gedung dengan cara menyiramkan air di titik-titik tertentu.
Umumnya seluruh bagian gedung harus ter-cover oleh sistem sprinkler. Dengan begitu dimanapun titik api muncul, sprinkler bisa memadamkannya dengan cepat.
Spinkler bisa Anda temukan di semua jenis gedung rumah sakit yang ada di seluruh dunia. Sebab spinkler dan APAR wajib tersedia di semua rumah sakit.
Itulah dia penjelasan tentang sistem pemadam kebakaran dan apa saja jenis peralatan yang digunakan. Semoga dengan adanya artikel ini, Anda bisa menjadi lebih waspada dan mengerti pentingnya sistem pencegahan kebakaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H