Berikutnya ada proteksi kebakaran dalam bentuk foam atau busa. Beberapa dari Anda mungkin ada yang baru tahu bahwa isi dari fire extinguisher ternyata bukan air, melainkan foam dari bahan kimia khusus.
Berbeda dengan sistem gas atau sprinkler, sistem pemadam kebakaran yang satu ini tidak bisa bekerja secara otomatis. Sebab APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher memang dibuat khusus untuk memadamkan api kecil dengan cara langsung diarahkan ke sumber api.
Dan banyak orang yang tidak tahu, APAR ini bisa kadaluwarsa dan harus diisi ulang setiap beberapa tahun.
3. Sistem Hydrant
Selanjutnya ada sistem pemadam api dalam bentuk hydrant. Alat yang satu ini tentunya hanya digunakan oleh petugas pemadam kebakaran dengan slang khusus yang sangat besar dan berat.
Selang yang digunakan untuk memadamkan api harus digunakan minimal oleh 2 orang. Orang yang pertama adalah nozzle man yang ada di ujung selang dan mengarahkan air ke sumber api. Sedangkan orang yang memegang selang di belakang nozzle man bertugas untuk mengangkut dan menopang beban dari selang itu sendiri.
4. Sistem Sprinkler
Sistem pemadam kebakaran yang terakhir dan paling banyak digunakan adalah spinkler. Alat ini bekerja secara otomatis untuk memadamkan api di dalam gedung dengan cara menyiramkan air di titik-titik tertentu.
Umumnya seluruh bagian gedung harus ter-cover oleh sistem sprinkler. Dengan begitu dimanapun titik api muncul, sprinkler bisa memadamkannya dengan cepat.
Spinkler bisa Anda temukan di semua jenis gedung rumah sakit yang ada di seluruh dunia. Sebab spinkler dan APAR wajib tersedia di semua rumah sakit.
Itulah dia penjelasan tentang sistem pemadam kebakaran dan apa saja jenis peralatan yang digunakan. Semoga dengan adanya artikel ini, Anda bisa menjadi lebih waspada dan mengerti pentingnya sistem pencegahan kebakaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H