Natal sebenarnya
Sebenarnya orang-orang kristen belum merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember. Empat minggu sebelum Natal, orang kristen sementara kusuk dengan minggu-minggu Advent. Dalam minggu Advent orang kristen mempersiapkan diri menanti kedatanganNya. Mempersiapkan diri itu sama dengan mengoreksi diri, mawas diri, bertobat. Makanya gereja-gereja di Eropa di minggu-minggu Advent belum menyanyikan lagu Natal dan belum memasang pohon terang.
Yang merayakan Natal sebulan sebelum tanggal 25 Desember adalah toko-toko, reataurant dan tempat-tempat hiburan. Â Mereka mengeksploitasi Natal untuk menjual produk-produknya. Itulah kapitalisme. Logika kapitalisme adalah mendorong konsumerisme tanpa batas.
Kapitalisme merayakan Natal dengan gegap-gempita, sementara Yesus lahir ditempat yang sangat sederhana dan disaksikan oleh orang-orang paling sederhana. Natal yang sebenarnya adalah suasana damai sejahtera yang sederhana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H