Gadis itu memakai pakaian sutra berwarna hitam, terdapat sulaman emas dan renda-renda yang berwarna putih. Dia memakai perhiasan yang memiliki batu Ruby yang sesuai dengan warna  matanya.Â
Aku mengilustrasikan gadis ini seperti seorang Vampire. Aku merasa kehadirannya hampir sama dengan Yexenia putri mahkota Xeo yang memiliki aura yang sangat suram.
"Aku Druzilla. Putri mahkota dari kerajaan Mortaz. Saya memberi salam kepada Meltra dari Axtraliz." Dia memberi hormat dengan melayang di udara. Suara gadis ini seperti seorang anak gadis belum masa puber. Akan tetapi tingkah lakunya seperti wanita dewasa yang penuh tata krama. Dia masih tetap tersenyum sambil menatapku dengan matanya yang dingin.Â
"Apa yang kamu mau kepada saya?" Aku bertanya dengan nada yang tenang.Â
"Kedua kalinya saya bertemu dengan Meltra Axtraliz." Dia membicarakan Estephania lagi."Tetapi kali ini aku bertemu dengan Meltra yang lain lagi." Aku terkejut setelah dia menyatakan, bahwa mengetahui perbedaan kita berdua.
"Kamu tahu dimana teman saya?"
"Dia bertemu dengan kami sebelumnya. Dia pernah berkunjung di istana kami. Ke Tempat kami, mungkin kamu akan menemukan petunjuk dimana dia pergi. Saya ingin memberi pesan bahwa anda secepatnya kamu keluar dari istana ini."
"Kenapa?"
"Di istana ini bukan tempat yang aman untuk menyimpan kunci itu. Wujud mereka bisa menipu daya. Jangan mudah tertipu dengan wujud mereka yang indah. Temanku berusaha melindungi kamu dari dalam istana. Aku sudah mengenal semua anggota keluarga di dalam istana ini. Cuma satu orang telah berubah."
"Siapa teman yang kamu maksud?"
"Kamu akan tahu. Mereka mengincar kunci itu." Dia secepatnya meninggalkan aku secepatnya.