Pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia, karya sastra biasanya disalurkan melalui media massa tercetak, seperti majalah, koran, buku, dan media lainnya. Berbeda dengan karya sastra sesudah kemerdekaan yang marak disalurkan lewat media online, seperti YouTube, situs, blog, forum, atau aplikasi menulis (Webtoon, Wattpad, PluMe, Cabaca).
4. Sastrawan Karya SastraÂ
Sastrawan Indonesia sebelum kemerdekaan didominasi oleh pria, seperti Amir Hamzah, Marah Rusli, H.B. Jasin, M. Kasim, Armijn Pane, Asrul Sani, Ali Hasymi, dan masih banyak lainnya.Â
Berbeda dengan masa sesudah kemerdekaan mulai tahun 70-an yang tidak lagi didominasi oleh sastrawan pria, banyak sastrawan dan pengarang wanita yang menghasilkan karya sastra yang luar biasa, seperti La Rose, Titik W.S., Mira W, Ike Supomo, Maria Sardjono, N.H. Dini, dan masih banyak lainnya. Selain itu, ada juga sastrawan wanita yang populer di era digital ini seperti Luluk HF, Valerie Patkar, Nafisya Kaila Akbar, dan sastrawan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H