Workshop yang dihadiri oleh kaum ibu itu menjadi sorotannya.
Pertayaan Sri Poernomo disambut gelak tawa. Â Ternyata, kata Sri Poernomo, yang paling perhatian terhadap anak adalah ibu. Sementara peran ayah dalam keluarga cenderung tidak mau ribet.
"Ini terbukti yang hadir saat ini mayoritas ibu-ibu," selorohnya.
Dalam penjelasan itu Sri Poernomo menukil ayat Al Qur'an yang menekankan kata ibu hingga tiga kali.
Ini membuktikan bahwa ibu memiliki peran yang sangat tinggi terhadap anak maupun keluarga.
"Bayangkan seorang suami menggantikan posisi istrinya. Cukup dua hari saja. Kira-kira sanggup atau tidak?" tanya Sri Poernomo.
Saat membuka workshop Sri Poernomo yang hadir hanya mengenakan kaos berkrah meminta maaf karena tidak sempat berganti pakaian.
Ia beralasan karena harus turut kegiatan gowes. Namun, acara yang bersamaan dengan kegiatan Sri Poernomo tidak menjadi soal bagi penyelenggara dan peserta workshop.
"Sebelumnya saya mohon maaf pakai kaos karena sebelum jam tujuh ikut gowes," jelasnya.
Diketahui, Sri Poernomo sejak pagi mengikuti sepeda sehat dimulai dari Rumah Dinas Bupati Sleman melewati Polres Sleman, Caturharjo, Seyegan hingga rekolasi Pasar Godean.
Workshop dihadiri oleh founder Yayasan Rumah Impian Indonesia Sammy Lapudooh, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman Mustadi, S.Sos, MM, Drs. H. Sri Poernomo, M.Si mewakili Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Poernomo.
"Sleman sebagai Kabupaten ramah anak tentu akan menjadi rule model bagi kabupaten lain di Indonesia," tandas Sammy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H