Mohon tunggu...
Rifkyansyah G
Rifkyansyah G Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menetap di bekas ladang orang

We blame our time though we are to blame

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perbaikan Ekonomi Setelah Covid-19, Sebuah Alternatif Lain?

26 Mei 2020   11:58 Diperbarui: 26 Mei 2020   11:48 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
science.sciencemag.org

 Masyarakat miskin harus diupayakan tumbuh.  Caranya dengan memenuhi kebutuhan dasar mereka.  Contoh kebutuhan dasar itu misalnya adalah rumah. Tidak hanya itu, penyediaan rumahnya pun memperhatikan kebutuhan real terhadap rumah.

Sampai di sini, kegiatan ekonomi yang ada berhenti  'tumbuh'. Justru selanjutnya adalah 'berkembang' dengan memenuhi kebutuhan --kebutuhan dasar orang-orang menurut hirarkinya.

Ini berbeda dengan model ekonomi yang menekankan per 'tumbuh'an terus menerus. Yaitu ketika perusahaan propert,i karena ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, merangsang orang membeli rumah meski orang itu sudah punya rumah. Persis seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan berujung krisis finansial pada 2008 silam.

Misal lain dari kebutuhan dasar itu adalah pendapatan. Stressing point Model Ekonomi Donat terkait pendapatan ini ada pada kepemilikan bersama atas satu perusahaan. Hasilnya orang-orang menjadi lebih peduli terhadap entitas bisnis yang mereka miliki dan pada waktu yang bersamaan kesejahteraan menjadi terdistribusi secara merata. Ini berbeda dengan kondisi perusahaan lazimnya. Di mana profit dari perusahaan mengalir kepada para pemegang saham utama.

Dalam kaitannya dengan perbaikan ekonomi setelah Covid-19, model ekonomi donat ini menawarkan kestabilan dan pemerataan kesejahteraaan.

Alternatif pertama mungkin akan bersinggungan dengan pride kita sebagai sebuah negara. Alternatif kedua terbentur pada pengkomunikasiannya dan   mekanisme. Bukankah wacana penggunaan DAU sempat pernah memunculkan kontroversi. Sedang alternatif ketiga lebih sebaga solusi jangka panjang. Hasilnya lama, sementara kita sudah pingin semua masalah sudah teratasi dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun