Di sinilah Institusi Dana Abadi berperan. Institusi Dana Abadi berfungsi menghimpun sumbangan dari para crazy rich. Dana yang terkumpul ini menjadi sumber pembiayaan alternatif.  Pemerintah dapat menggunakannya untuk mengatasi  defisit anggaran, dunia usaha bisa mendapat kucuran dana segar dan rumah sakit serta fasilitas kesehatan yang ada memilki cukup kekuatan finansial untuk memberikan layanan kesehatan yang optimal.
Hanya memang selama ini sifatnya terbatas berupa bantuan sosial seperti untuk bencana dan pendidikan. Jarang terdengar untuk pembiayaan lainnya. Â
Proposal Profesor Mohd Nazari Ismail ini adalah memperbanyak  Institusi Dana Abadi. Dengan sedikit penyesuaian  agar dapat melakukan menyalurkan dana secara fleksibel, boleh jadi dia adalah satria piningit bagi masalah anggaran kita saat ini.
Alternatif ketiga adalah Model  Ekonomi Donat. Ini adalah model ekonomi  yang mengoreksi model ekonomi saat ini yang menyebabkan orang-orang  persis seperti pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula. Tubuh menderita, kantong juga menderita.
Pada dasarnya, ekonomi dunia dan tentu ekonomi negara kita diukur dengan kata 'tumbuh'. Istilahnya njlimetnya 'Growth' .
Barang seperti kulkas, batik, bakso bom solo. Semua barang pokoknya. Di tambah dengan jasa seperti konsultan pajak, tempat wisata, tukang pijit dan lain-lain. Dikumpul jadi satu kemudian dihitung setiap tahunnya. Jika totalnya lebih tinggi dari tahun sebelumnya itulah yang disebut dengan 'tumbuh'.
Ibarat pitza, 'tumbuh' itu jika ukuran pitzanya tambah besar dari tahun ke tahun.
Pertambahan ukuran itu penting bagi masyarakat agar semakin banyak yang bisa dapat jatah pitzanya. Penting bagi pemerintah agar bebannya untuk menanggung masyarakat yang tidak dapat jatah semakin sedikit. Selain itu agar bisa menarik pajak dari yang dapat jatah pitza. Agar bisa lebih kaya atau bisa dapat duit untuk bayar hutang ke tetangga.
Kenyataannya tidak begitu. Biasanya ukuran Pitza yang besar tidak berarti banyak yang menikmati. Â Segelintir saja yang menikmati. Atau semuanya menikmati. Tapi potongan-potongan yang besar dinikmati sedikit orang. Sedang remah-remahnya dibagi oleh banyak orang.
Ini yang menjelaskan mengapa walau dengan ekonomi yang sangat besar, masih ada kemiskinan dan pengangguran yang tinggi  di Amerika Serikat. Kelemahan ekonomi yang 'tumbuh' adalah terabaikannya orang-orang yang tidak terkait langsung dengan pertumbuhan itu. Maka masyarakat yang buka warung kecil, jualan siomay atau yang menawarkan tas kresek di pasar biasanya tidak punya rumah, pendidikan anak-anaknya rendah dan menerima fasilitas kesehatan dengan gamang ; bayar mampus nggk bayar mampus juga. Apalagi dalam situasi Covid 19 ; Pendapatan menurun karena pelarangan aktivitas di luar.
Model Ekonomi Donat menawarkan tesis bahwa ekonomi harusnya ' tumbuh' lalu berkembang. Bukan tumbuh terus menerus seperti yang digaung-gaungkan oleh model ekonomi yang selama ini berlangsung.