Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ayo Belajar Menyikapi Kontroversi, untuk Timnas Indonesia Layak Masuk Kancah Dunia!

11 Oktober 2024   10:32 Diperbarui: 12 Oktober 2024   13:00 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya saat Marselino terjatuh di kotak penalti Bahrain, seluruh pemain bisa protes kepada wasit, dan bagi yang belum menerima kartu kuning bisa mencoba lebih keras. Pemain lain, mungkin kiper, bisa juga melakukan malice dengan berpura-pura cedera. Ini bukanlah har buruk, karena kerap dilakukan tim Asia Barat, bahkan tim kelas dunia.

Semua mengacu pada pragmatisme hasil. Persis seperti dark arts-nya Arsenal.

Kedua, adalah keputusan Coach STY tidak menambah pemain belakang. Pergantian pemain terakhir, yakni masuknya Witan Sulaeman menggantikan Rafael Struick, bisa menjadi bahan pembelajaran ke depan bagi momen menjaga kemenangan ini.

Di beberapa tim besar, untuk mengamankan kemenangan biasanya mereka memainkan satu pemain bertahan untuk mengganti penyerang di menit akhir. Tidak selalu berhasil memang, namun angka suksesnya jelas lebih tinggi dari pada tetap bermain clean. 

Penulis berharap, Wahyu Prasetyo yang harusnya saat itu masuk.

Seleberasi gol kedua Timnas Indonesia yang dilesakkan Rafael Struick. Sumber : (REUTERS/Hamad I Mohammed) via detiksport.com
Seleberasi gol kedua Timnas Indonesia yang dilesakkan Rafael Struick. Sumber : (REUTERS/Hamad I Mohammed) via detiksport.com

Peluang Timnas Indonesia Sama Sekali Tidak Berkurang

Nasi sudah menjadi bubur, kontroversi juga sudah harus ditepikan sebagai bahan pembelajaran. Mau bagaimana keputusan AFC terhadap protes resmi PSSI, tidak boleh mengganggu persiapan melawan Timnas China di Qingdao, 15 Oktober depan. Sebab, peluang Timnas Indonesia sama sekali tidak berkurang!

Bohong besar jika kita menargetkan Indonesia bisa langsung lolos ke Piala Dunia 2026 lewat jalur 2 besar. Satu tempat mutlak sudah menjadi milik Jepang dengan 9 poinnya, sedangkan satu lagi menjadi perebutan semua negara dengan Arab Saudi, Bahrain, dan Australia sekarang bareng di pole position dengan 4 poin.

Indonesia di mana? Di peringkat 5 dengan 3 poin! Hanya berjarak satu poin dari ketiga negara di atas!

Untuk mencapai target realistis peringkat 3 atau 4, Indonesia harus bisa unggul atas Bahrain dan China secara head-to-head. Hasil imbang di Raffa semalam, wajib dibalaskan dengan kemenangan di Jakarta pada pertemuan berikutnya.

Pun juga saat melawan China tanggal 15 Oktober, tiga poin bisa melonjakkan posisi Indonesia, sebab di saat bersamaan Australia akan away ke Jepang, dan Arab Saudi menjamu Bahrain. Semua masih dalam kalkulasi target 15 poin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun