Misalnya saat Marselino terjatuh di kotak penalti Bahrain, seluruh pemain bisa protes kepada wasit, dan bagi yang belum menerima kartu kuning bisa mencoba lebih keras. Pemain lain, mungkin kiper, bisa juga melakukan malice dengan berpura-pura cedera. Ini bukanlah har buruk, karena kerap dilakukan tim Asia Barat, bahkan tim kelas dunia.
Semua mengacu pada pragmatisme hasil. Persis seperti dark arts-nya Arsenal.
Kedua, adalah keputusan Coach STY tidak menambah pemain belakang. Pergantian pemain terakhir, yakni masuknya Witan Sulaeman menggantikan Rafael Struick, bisa menjadi bahan pembelajaran ke depan bagi momen menjaga kemenangan ini.
Di beberapa tim besar, untuk mengamankan kemenangan biasanya mereka memainkan satu pemain bertahan untuk mengganti penyerang di menit akhir. Tidak selalu berhasil memang, namun angka suksesnya jelas lebih tinggi dari pada tetap bermain clean.Â
Penulis berharap, Wahyu Prasetyo yang harusnya saat itu masuk.
Peluang Timnas Indonesia Sama Sekali Tidak Berkurang
Nasi sudah menjadi bubur, kontroversi juga sudah harus ditepikan sebagai bahan pembelajaran. Mau bagaimana keputusan AFC terhadap protes resmi PSSI, tidak boleh mengganggu persiapan melawan Timnas China di Qingdao, 15 Oktober depan. Sebab, peluang Timnas Indonesia sama sekali tidak berkurang!
Bohong besar jika kita menargetkan Indonesia bisa langsung lolos ke Piala Dunia 2026 lewat jalur 2 besar. Satu tempat mutlak sudah menjadi milik Jepang dengan 9 poinnya, sedangkan satu lagi menjadi perebutan semua negara dengan Arab Saudi, Bahrain, dan Australia sekarang bareng di pole position dengan 4 poin.
Indonesia di mana? Di peringkat 5 dengan 3 poin! Hanya berjarak satu poin dari ketiga negara di atas!
Untuk mencapai target realistis peringkat 3 atau 4, Indonesia harus bisa unggul atas Bahrain dan China secara head-to-head. Hasil imbang di Raffa semalam, wajib dibalaskan dengan kemenangan di Jakarta pada pertemuan berikutnya.
Pun juga saat melawan China tanggal 15 Oktober, tiga poin bisa melonjakkan posisi Indonesia, sebab di saat bersamaan Australia akan away ke Jepang, dan Arab Saudi menjamu Bahrain. Semua masih dalam kalkulasi target 15 poin.