Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ayo Belajar Menyikapi Kontroversi, untuk Timnas Indonesia Layak Masuk Kancah Dunia!

11 Oktober 2024   10:32 Diperbarui: 12 Oktober 2024   13:00 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gol yang menjadi penutup laga ini langsung memantik kemarahan dari bench Timnas Indonesia. Manajer Timnas Sumardji, langsung dikartu merah karena protes keras kepada wasit Ahmed Al Kaf atas gol yang sudah melewati masa injury time tersebut. 

Seusai laga, dalam konferensi pers Coach Shin Tae-yong (STY) secara kritis membahas mengenai momen kontroversial ini.

"Kedua tim, Bahrain dan Indonesia melakukan yang terbaik sampai peluit panjang akhir laga oleh wasit. Tetap saja, saya akan menyebutkan hal memalukan soal keputusan wasit. Jika AFC mau berkembang, keputusan wasit juga harus ditingkatkan" ujarnya dikutip dari BolaSport via kompas.com.

Aksi Ragnar Oratmangoen, pencetak gol pertama Indonesia ke gawang Bahrain. Sumber : www.tribunnews.com 
Aksi Ragnar Oratmangoen, pencetak gol pertama Indonesia ke gawang Bahrain. Sumber : www.tribunnews.com 

Kontroversi Menjadi Bagian dari Pembelajaran

PSSI secara resmi melayangkan surat protes kepada AFC (Persatuan Sepak Bola Asia), atas kontroversi kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf di laga semalam. Lalu apa dampaknya? Tentu mustahil untuk merubah hasil laga. Tetapi bisa berdampak pada pilihan wasit yang bersangkutan, di laga berikutnya Timnas Indonesia.

Bagi penulis, hasil imbang 2-2 secara permainan memang layak untuk didapatkan kedua tim. Memang, akhirnya keberuntungan tidak ada di pihak Indonesia, karena adanya momen kontroversi perpanjangan waktu tersebut.

Dari data yang ada, Dilmun's Warriors, julukan Timnas Bahrain memperoleh penguasaan bola sebanyak 57%, dan sisanya baru dimiliki oleh Jay Idzes dkk. Secara tembakan, Mohamed Marhoon dkk melesakkan 24 kali dengan 5 mengarah ke gawang. Ini berbanding dengan hanya 5 tembakan pemain Indonesia yang semuanya mengarah ke gawang Ebrahim Lutfalla.

Bahkan, ada satu momen nyaris kebobolan, saat sundulan Jay Idzes tak sempurna dan membelokkan bola ke arah gawang Indonesia di akhir laga. Beruntung, Maarten Paes tampil sigap untuk menangkap bola.

Gol pamungkas Bahrain memang kontroversial, namun selalu ada hal yang bisa dijadikan pelajaran. Itu adalah fokus dan strategi mengamankan kemenangan.

Di kualifikasi Piala Dunia tingkat Asia ini, Timnas Indonesia memang belum pernah mengalami momen mempertahankan kemenangan di menit akhir (CMIIW ya). Ada beberapa hal detail yang mungkin akan dilakukan oleh tim atau negara yang lebih berpengalaman.

Contohnya, adalah strategi mengulur waktu dan pergantian pemain untuk parkir bus. Momen-momen di akhir laga semalam, menunjukkan pemain Timnas terlalu "bersih" dalam bermain, sehingga tidak membuat aksi teatrikal dan provokatif untuk mengganggu mental lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun