Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Masih Relevankah Konsep "Rich Dad Poor Dad" di Tengah Himpitan Ekonomi Tahun 2024?

17 September 2024   18:00 Diperbarui: 17 September 2024   18:02 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi dua buku Rich Dad Poor Dad by Robert T. Kiyosaki. Sumber : dokpri

Di tengah semua perubahan ini, muncul berbagai peluang bisnis yang cocok untuk kelas menengah Indonesia. Berikut adalah beberapa sektor yang menjanjikan di tahun 2024:

  1. Ekonomi Kreatif dan Digital
    Dengan semakin berkembangnya internet dan media sosial, peluang di sektor ekonomi kreatif terus meningkat. Banyak kelas menengah Indonesia yang mulai menggeluti bisnis konten seperti vlog, podcast, atau menulis blog seperti Kompasiana. Selain itu, desain grafis, ilustrasi, dan penulisan kreatif menjadi keterampilan yang banyak dicari di pasar global.

  2. Bisnis Makanan dan Minuman (F&B)
    Industri makanan dan minuman tetap menjadi salah satu yang paling stabil di tengah segala gejolak. Dengan inovasi dalam penyajian makanan dan meningkatnya minat pada makanan sehat, banyak pengusaha kecil yang berhasil meraih sukses di sektor ini. Bisnis F&B berbasis online juga semakin diminati, terutama melalui layanan pengantaran seperti GoFood dan GrabFood.

  3. Produk dan Layanan Kesehatan
    Pandemi COVID-19 telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Ini membuka peluang besar bagi bisnis yang berfokus pada produk kesehatan, seperti suplemen, alat kesehatan, hingga menjual produk asuransi. Kelas menengah yang memiliki minat di bidang ini dapat memulai bisnis dengan menjual produk-produk kesehatan secara online atau mengembangkan aplikasi kesehatan.

  4. Investasi Digital dan Teknologi Finansial
    Dengan munculnya berbagai platform investasi digital, kelas menengah di Indonesia kini lebih mudah untuk mengakses pasar modal, mata uang kripto, hingga pinjaman peer-to-peer (P2P). Di tahun 2024, tren ini diperkirakan akan terus berkembang, dan bagi mereka yang paham teknologi finansial, ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

Mengapa Kelas Menengah Harus Berani Berwirausaha?

Banyak orang di kelas menengah masih mengandalkan pendapatan dari satu sumber, yaitu pekerjaan tetap. Namun, ketergantungan ini justru dapat menjadi risiko, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi. Prinsip dari "Rich Dad, Poor Dad" mengajarkan bahwa pendapatan pasif melalui aset seperti bisnis, investasi properti, dan instrumen keuangan lainnya adalah kunci untuk mencapai kebebasan finansial.

Dengan berwirausaha, kelas menengah bisa mulai membangun aset tersebut. Mereka tidak hanya memperoleh pendapatan tambahan, tetapi juga memiliki kendali lebih besar atas masa depan keuangan mereka. Di era digital yang serba cepat ini, kesempatan terbuka lebar bagi siapa saja yang mau belajar dan mengambil risiko.

Apakah semudah itu? Tentu tidak! Banyaknya kelas menengah yang berwirausaha tahun 2024 ini, telah dikatakan sebagai surplus supply di sektor UMKM. Lalu menjadi hukum alam sekaligus pasar persaingan sempurna, bahwa kita dituntut untuk menjadi unik sekaligus "berprestasi" di bidang spesifik yang digeluti.

Konsep Rich Dad Poor Dad, akan membuka cakrawala kita dan anak-cucu kita, bahwa siklus ini mungkin akan berputar di masa mendatang.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun