Namun banyak juga yang menyebut mereka hanya ingin eksis dengan tujuan yang berbeda. Duh!
Mari kita tepikan isu ini dahulu, sebab laga Argentina versus Maroko sebenarnya menyuguhkan tontonan yang sangat seru.
Jalannya Laga Argentina vs Maroko
Pelatih Timnas Argentina U-23, Javier Mascherano, menurunkan ketiga "marquee player" untuk ajang Olimpiade ini. Mereka adalah kiper Geronimo Rulli, bek Nicolas Otamendi serta penyerang Julian Alvarez.
Menggunakan formasi 4-4-2, Rulli dibantu oleh kuartet Otamendi, Marco Di Cesare, Julio Soler dan Joaquin Garcia di lini belakang. Sedangkan di tengah ada Kevin Zenon, Cristian Medina, Santiago Hezze serta Thiago Almada. Julian Alvarez berduet dengan Lucas Beltran di lini depan.
Sementara itu Maroko yang kali ini diasuh Tarik Sektioui menurunkan kapten Achraf Hakimi sebagai otak permainan di sisi sayap kanan, dibantu penyerang Soufiane Rahimi yang sukses bersama Al Ain meraih Liga Champions Asia musim lalu.
Pemain muda U-23 Maroko masih asing di telinga penonton awam, semisal Illas Akhomach maupun eks La Masia Abde Ezzalzouli. Namun secara garis permainan, mereka sukses meniru permainan Spanyol yang hanya berbatas selat dengan wilayah negaranya.
Permainan cepat dari kaki ke kaki, membuat Maroko berhasil unggul dua gol terlebih dahulu yang diborong Soufiane Rahimi.
Pada injury time babak pertama menit 45+2', pemain berusia 28 tahun ini sukses memanfaatkan umpan tarik Hakimi dari sisi kanan untuk membobol jala Geronimo Rulli.
Di awal babak kedua, Rahimi sukses cetakkan brace melalui eksekusi tendangan penalti menit 48'! Penalti ini diberikan usai wasit menganggap dorongan ringan Julio Soler kepada Illas Akhomach cukup signifikan mengganggu ancang-ancang tendangannya.
Usai gol penalti Soufiane Rahimi, tampak ada flare berwarna hijau yang menyala di belakang gawang Geronimo Rulli. Jelas ini pertanda bahwa panitia laga malam ini kecolongan oleh suporter tersebut.Â