Mempunyai negara dengan ideologi "bebas berekspresi" tampaknya menjadi senjata makan tuan bagi Prancis kala menghelat Olimpiade 2024 Paris. Pesta pembukaan baru digelar Jumat, 26/7/2024 waktu setempat, namun sudah ada beberapa kejadian tak mengenakkan dialami tuan rumah.
Mulai dari ada 150 dancer yang melakukan mogok latihan saat persiapan Opening Ceremony karena isu ketidaksetaraan gaji. Kemudian ada protes dari Timnas Wanita Selandia Baru karena adanya drone mata-mata saat mereka lakukan latihan tertutup. Lalu malam ini, dimana sejumlah suporter norak menginvasi stadion Stade Geoffroy-Guichard, Saint Ettienne.
Pitch-invaders ini masuk ke tengah lapangan pada menit akhir laga antara Argentina versus Maroko yang kick off, Rabu (24/7/2024) malam WIB. Momennya adalah usai Cristian Medina mencetak gol penyama kedudukan di injury time babak kedua, hingga memaksa kedudukan berimbang 2-2.
Partai perdana Grup B ini, yang digelar berbarengan dengan laga Spanyol melawan Uzbekistan di Grup A, membuat banyak penonton bingung dengan peluit wasit usai gol Medina.
Banyak asumsi menyebut bahwa wasit Glenn Nyberg asal Swedia meniupkan peluit panjangnya usai gol kedua Argentina.Â
Namun pada laporan pertandingan yang disunting oleh Gaston Edul dari TyC Sports, wasit merasa terpaksa "menskors" pertandingan karena tak terhitung banyaknya penggemar Maroko yang menyerbu lapangan usai Cristian Medina mencetak gol.
Lalu secara official, laga ini dinyatakan resmi berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan Maroko dua jam setelah para pemain masuk ke ruang ganti!
Sebabnya, adalah VAR mendapat lampu hijau untuk mengecek gol dari Cristian Medina usai dua jam, dan hasilnya Medina dinyatakan offside saat melakukan sundulan!
Kekalahan "aneh" bagi Argentina ini tentu disebabkan adanya banyak suporter yang disinyalir dari kubu Maroko masuk ke dalam lapangan. Dalam tangkapan layar, terlihat suporter-suporter norak ini berlarian kesana-kemari, masih belum tahu apa yang sebenarnya diharapkan.
Ada yang berasumsi bahwa mereka merayakan keikutsertaan perdana Maroko pada Olimpiade cabang Sepakbola Pria. Ada pula yang memprotes wasit atas gol kedua Argentina, meski sebenarnya VAR tentu akan ambil kendali jika memang ada indikasi offside atau pelanggaran.
Namun banyak juga yang menyebut mereka hanya ingin eksis dengan tujuan yang berbeda. Duh!
Mari kita tepikan isu ini dahulu, sebab laga Argentina versus Maroko sebenarnya menyuguhkan tontonan yang sangat seru.
Jalannya Laga Argentina vs Maroko
Pelatih Timnas Argentina U-23, Javier Mascherano, menurunkan ketiga "marquee player" untuk ajang Olimpiade ini. Mereka adalah kiper Geronimo Rulli, bek Nicolas Otamendi serta penyerang Julian Alvarez.
Menggunakan formasi 4-4-2, Rulli dibantu oleh kuartet Otamendi, Marco Di Cesare, Julio Soler dan Joaquin Garcia di lini belakang. Sedangkan di tengah ada Kevin Zenon, Cristian Medina, Santiago Hezze serta Thiago Almada. Julian Alvarez berduet dengan Lucas Beltran di lini depan.
Sementara itu Maroko yang kali ini diasuh Tarik Sektioui menurunkan kapten Achraf Hakimi sebagai otak permainan di sisi sayap kanan, dibantu penyerang Soufiane Rahimi yang sukses bersama Al Ain meraih Liga Champions Asia musim lalu.
Pemain muda U-23 Maroko masih asing di telinga penonton awam, semisal Illas Akhomach maupun eks La Masia Abde Ezzalzouli. Namun secara garis permainan, mereka sukses meniru permainan Spanyol yang hanya berbatas selat dengan wilayah negaranya.
Permainan cepat dari kaki ke kaki, membuat Maroko berhasil unggul dua gol terlebih dahulu yang diborong Soufiane Rahimi.
Pada injury time babak pertama menit 45+2', pemain berusia 28 tahun ini sukses memanfaatkan umpan tarik Hakimi dari sisi kanan untuk membobol jala Geronimo Rulli.
Di awal babak kedua, Rahimi sukses cetakkan brace melalui eksekusi tendangan penalti menit 48'! Penalti ini diberikan usai wasit menganggap dorongan ringan Julio Soler kepada Illas Akhomach cukup signifikan mengganggu ancang-ancang tendangannya.
Usai gol penalti Soufiane Rahimi, tampak ada flare berwarna hijau yang menyala di belakang gawang Geronimo Rulli. Jelas ini pertanda bahwa panitia laga malam ini kecolongan oleh suporter tersebut.Â
Tertinggal dua gol, Javier Mascherano akhirnya melakukan perubahan dengan memasukkan Giuliano Simeone untuk mempertajam lini serang.
Hasilnya langsung terlihat, kala anak dari pelatih Diego Simoene ini mencetak gol menit ke-68'. Menyambut sepakan Julian Alvarez di sisi kiri, sodoran kaki Simeone di tiang jauh berhasil membelok bola memasuki gawang Munir Al Kajoui.
Dan akhirnya Cristian Medina sukses samakan kedudukan manjadi 2-2 di menit 90+16', sebelum para pitch invader menyerbu lapangan milik klub Saint Ettiene ini.
Terlihat Achraf Hakimi sebagai kapten tim Maroko tampak kesal dan mempertanyakan intensi suporter yang mayoritas berkostum Maroko tersebut. Wasit pun menyuruh para pemain masuk ke lorong pemain, dan laga akhirnya secara sementara berkesudahan 2-2.Â
Usai dua jam tanpa ada kabar, akhirnya panitia Olimpiade mengumumkan bahwa VAR checking diberi lampu hijau untuk mengecek keabsahan gol Cristian Medina. Sebabnya, peluit wasit Glenn Nyberg tadi bukanlah untuk mengakhiri pertandingan, tetapi menskors laga!
VAR membuktikan bahwa Medina terperangkap offside, dan skor berakhir 2-1 untuk kemenangan Maroko.Â
Level Argentina yang Berbeda
Pada laga pembuka ini, para pemain Albiceleste terlihat agak kagok dengan kecepatan pemain Maroko di awal laga. Sekalipun ada Otamendi dan Alvarez yang bekerja cukup keras, pemain lainnya masih belum bisa mengimbangi level permainan Timnas seniornya.
Ya, level Argentina di Olimpiade 2024 Paris ini cukup berbeda. Tidak ada sosok Lionel Scaloni yang kerap protes membabi buta di pinggir lapangan untuk mengintimidasi wasit. Tidak ada pula para "tukang jagal" semacam Rodrigo De Paul dan Leandro Paredes di lini tengah.
Yang paling signifikan, tentu ketiadaan seorang playmaker sekelas Lionel Messi di lini serang Argentina. Thiago Almada yang kerap disebut sebagai penerus nomor 10 Tim Tango, tampak kesulitan mengembangkan permainan di tengah himpitan permainan cepat Maroko.
Beruntung bagi Argentina, pergantian pemain Javier Mascherano cukup manjur. Giuliano Simeone mampu memberikan nafas baru lewat golnya di menit 68', sehingga permainan Albiceleste mulai hidup kembali saat Tarik Sektioui malah mengganti sejumlah punggawa utama Maroko.
Sayangnya gol kedua mereka dianulir secara aneh, dimana disebut pelatih Javier Mascherano sebagai pertunjukan sirkus epakbola.
Gagal meraih angka, Argentina bisa berharap enam poin tambahan menghadapi Irak dan Ukraina di dua laga berikutnya. Masih terbuka kemungkinan lolos, karena baik level kedua negara tersebut sejatinya masih di bawah Julian Alvarez dkk.
Tantangan Berat Penyelenggara Olimpiade 2024 Paris
Secara holistik, laga Argentina versus Maroko malam tadi pasti menyisakan sejumlah pekerjaan rumah berat bagi panitia Olimpiade dan perangkat pertandingan.
Ada sejumlah petasan dan flare yang bisa masuk ke dalam stadion Geoffroy-Guichard mengindikasikan kekurangsigapan panpel dan pihak keamanan dalam memfilter barang bawaan penonton.
Kemudian, tentu invasi dari suporter ke stadion yang sangat masif ini harus bisa dikendalikan secara intelejen di momen berikutnya.Â
Saya teringat kembali momen Final Champions League 2024 saat Real Madrid hadapi Borussia Dortmund bulan lalu. Seorang pitch invader yang masuk, murni melakukan "tugasnya" guna mendapatkan iming-iming sayembara seorang influencer di media sosial.
Sudah begitu "norak"nya aksi-aksi ini, melebihi ke FOMO an suporter Timnas Indonesia.
Dibandingkan Olimpade Rio 2016, di mana banyak protes yang terjadi sebelum diselenggarakannya turnamen karena skandal "beli suara tuan rumah" dan isu human trafficking saat pembangunan stadion, nyatanya penyelenggaraan bisa dikategorikan sukses dari sisi keamanan
Ini menjadi tantangan berat bagi Paris di kesempatan kali ini, yang sebenarnya tidak dierpa isu fundamental sebab sarana dan prasarananya sudah siap sedia. Justru faktor keamanan lah yang menjadi konsen utamanya,Â
Atas nama olahraga dan demi kontingen Indonesia yang berlaga di Olimpiade 2024 Paris, mari kita doakan agar event akbar empat tahunan ini dapat terselenggara tanpa adanya kendala keamanan.Â
Salam olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H