Dan akhirnya "kejutan" mereka berikan di semifinal. Diprediksikan kalah oleh Belanda, mereka bisa melakukan comeback dan menang 2-1. Peningkatan performa tim cukup terasa di laga ini, karena bisa mendominasi ball-possesion sebanyak 60%.
Jadi, pantaslah Inggris dicap sebagai underdog pada laga akbar melawan Spanyol, Senin dini hari nanti. Secara permainan mereka memang tidak sebaik Spanyol, lolos ke Final pun harus tertatih-tatih hingga lewati satu momen adu penalti.
Tetapi saya sudah sebut di awal artikel, kesiapan dan pengalaman tim yang pernah kalah, adalah amunisi terbaik Timnas Inggris. Persiapan akan mereka berikan hingga detail-detailnya.
Dari beberapa Final kejuaraan sepakbola, sering saya lihat tim yang pernah kalah di Final, sukses juara usai dapatkan kesempatan berikutnya.
Argentina juara dunia 2022 usai kalah di Final Piala Dunia 2014 lawan Jerman. Di level klub, ada Chelsea, Liverpool dan Manchester City yang bisa menjadi juara Champions League (UCL) usai kalah di partai final beberapa tahun sebelumnya.Â
Mungkin sebagai catatan khusus, hanya Atletico Madrid dan Juventus yang "jatuh dua kali" di Final UCL, itupun karena harus melawan Real Madrid di laga Final.Â
Lantas apa kekuatan "pengalaman kalah" ini? Jelas, motivasi! Timnas Inggris akan termotivasi membalas kekalahan atas Italia di Final EURO 2021 lalu. Mau 90' menit, extra-time ataupun adu penalti, mereka sekarang sudah siapkan skenarionya bersama Gareth Southgate. Sekalipun akan semakin pragmatis!
Satu yang menjadi lawan mereka, adalah rekor 22 tahun klub dan Timnas Spanyol selalu berhasil menang di partai Final. Terakhir kali tim Spanyol kalah di partai Final, adalah Final UEFA Cup musim 2001, saat Deportivo Alaves ditaklukkan Liverpool 4-5 di Signal Iduna Park, Jerman.
Akankah Jerman kembali menjadi tempat berpesta wakil The Three Lions? Bisa Jadi.
Prediksi Jalannya Pertandingan
Luis De La Fuente akan kembali memainkan formasi 4-3-3 dengan kecepatan dua winger, Lamine Yamal dan Nico Williams sebagai pendobrak pertahanan Inggris.
Sedangkan Timnas Inggris akan melakukan reactive-football, dalam skema 3-4-2-1. Dimana Southgate kali ini bisa saja mempercayakan sisi kiri ditempati Luke Shaw yang sudah fit dari cedera.