Kroasia dan petahana Piala Eropa, Italia, dibabat di fase grup. Kuda hitam Georgia "diberi paham" pada fase 16 besar. Selanjutnya tuan rumah Jerman ditekuk di perempatfinal, hingga Prancis dengan Kylian Mbappe-nya harus bertekuk lutut di laga semifinal. Semua lawan berat sudah dikalahkan Spanyol!
Jika menang atas Inggris di Final nanti, kita akan melihat sebuah tim yang benar-benar sempurna di gelaran turnamen sepakbola besar, Piala Eropa dan Piala Dunia. Sebelumnya saya tidak pernah mendapati hal seperti ini. Masalahnya, apakah mungkin?
Kita bicara tentang kekuatan La Roja, tentu soliditas dan chemistry yang terbangun di tim ini telah dikondisikan dengan baik oleh De La Fuente. Ia memang bukanlah pelatih kawakan di klub, namun De La Fuente sering membaktikan kariernya sebagai pelatih Tim Junior Spanyol.
Hampir semua pemain Spanyol yang ada di skuad, pernah merasakan tangan dinginnya di level junior. Kedekatan yang lekat inilah menjadi penghubung yang baik antara strategi dan skill di lapangan.
Menghadapi Final nanti, tidak ada kendala berarti di skuad Spanyol. Cedera memang sudah menutup partisipasi Pedri dan Ayoze Perez sejak beberapa hari lalu, namun Dani Carvajal dan Robin Le Normand sudah kembali dari skorsingnya.
Sorotan tentu akan tertuju pada Lamine Yamal yang berulang tahun sehari sebelum laga Final. Penampilan apiknya kala melawan Prancis diharapkan terulang, sehingga membuka ruang bagi rekan-rekan yang lain mencetak angka.Â
Terutama bagi Dani Olmo, yang sudah cetak 3 gol dan nanti akan bersaing langsung dengan Harry Kane sebagai peraih sepatu emas atau topskorer.
Memang akan sangat manis bagi Spanyol jika meraih kesempurnaan dengan juara, plus para pemainnya seperti Olmo, Rodri dan Lamine Yamal mendapat gelar individual terbaik. Tapi apa mungkin hidup seindah itu?
Timnas Inggris, Underdog dan Pengalaman Kalah
Hampir tidak ada hal istimewa yang bisa dibicarakan mengenai pola permainan Inggris sejak fase grup hingga semifinal. Bermain kaku dan pragmatis, mereka bisa lewati fase grup yang berisikan Denmark, Slovenia dan Serbia.
Harry Kane dkk bahkan hampir kalah melawan Slovakia di babak 16 besar, beruntung gol akrobatik Jude Bellingham membawa ke babak extra time. Harry Kane-pun bisa tuntaskan laga dengan gol pamungkasnya. Inggris 2, Slovakia 1.
Di perempatfinal, Inggris mengahalahkan Swiss lewat drama adu penalti. Pada momen sebelum adu tendangan, tertangkap kamera bahwa botol Jordan Pickford telah ditempel stiker yang menunjukkan arah tendangan seluruh pemain Swiss!Â