Subbab terakhir yang akan saya bahas ini murni adalah opini, sebagai orang awam saja ya.Â
Jika faktanya hanya dokter yang diperhitungkan sebagai skala ketersediaan dokter WHO (1 banding 1.000), maka ada dua profesi yang bisa mengekskalasi skala tersebut. Bidan dan Perawat.
Hemat saya, dua profesi ini mempunyai angka yang sangat banyak di Indonesia, jauh lebih banyak daripada dokter. Istri saya sendiri juga merupakan lulusan bidan. hehehe.
Jadi saya berpikir, daripada menunggu lulusan dari 200 an fakultas kedokteran baru yang dijanjikan Pak Prabowo, apa tidak lebih baik memberikan kemudahan bagi Nakes Perawat dan Bidan untuk naik kelas? Mereka banyak loh yang sebenarnya ingin menjadi dokter tetapi tidak punya dana yang cukup.
Naturalisasi dokter boleh saja dilakukan asalkan sah menurut undang-undang, di mana ini bisa menambah wawasan brainstorming masalah kesehatan yang ada di negara lain.Â
Tetapi kalau dokter asing? Saya jujur agak ragu. Logikanya, kalau kualitas mereka sebgitu baiknya, negara asal pasti akan membela mati-matian tidak diekspor, bukan?
Semoga pemerintah segera menjelaskan mengenai Usulan Menteri Kesehatan ini secara gamblang, agar tidak menjadi polemik di masyarakat.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H