"Waduhh. Terimakasih banyak nggih, Pak. Berarti saya ketiduran dari tadi di gubuk bambu ini."
"Bukan gubuk, Mas. Ini makam umum Kaliurang."
Seketika aku menyadari kalau tempat yang kududuki adalah sebuah bongkahan batu besar. Kulirik kanan-kiri, membuatku terperanjat! Ada puluhan nama almarhum-almarhumah tertulis pada kayu yang tertancap pada makam yang letaknya tepat di pinggir jalan raya ini.
*NB : Tokoh dan lokasi dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!