Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Grassroot Sepakbola Indonesia, Harus Digarap Secara Keroyokan dan Kreatif

17 Juni 2024   10:37 Diperbarui: 17 Juni 2024   10:41 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kata lain, akademi tersebut juga mempunyai sisi sebagai agen pemain jika mereka berhasil direkrut. Memang masih merupakan hal baru di Indonesia, namun disinilah letak keuntungan finansial tanpa batas, dengan memiliki bakat terbaik dari level grassroot. 

Skuad Cosmo JNE FC untuk mengarungi Liga Futsal Profesional atau Pro Futsal League 2022. (Sumber foto: Instagram.com/cosmojne) via kompas.com
Skuad Cosmo JNE FC untuk mengarungi Liga Futsal Profesional atau Pro Futsal League 2022. (Sumber foto: Instagram.com/cosmojne) via kompas.com

Peran Swasta Sebagai Jembatan Karier Pesepakbola

Peran keroyokan dalam menjemput bibit sepakbola berbakat akhirnya mulai terlihat. Proaktifnya calon pemain dan keluarga, akademi dengan mindset profesional, lembaga pendidikan, tim kepelatihan beratribut asesor, serta terutama pihak swasta sebagai elemen terpenting dalam membantu sisi finansial.

Satu contoh yang bisa saya berikan adalah PT Tiki Jalur Nugraha Ekstrakurir atau biasa kita kenal dengan JNE. JNE sudah terbukti menjadi pendorong perkembangan sepakbola nasional dengan berbagai program yang telah dilaksanakan.

Pada tahun 2018, JNE telah menjadi mitra logistik resmi untuk pagelaran Piala Dunia 2018 Rusia. Sebagai sponsor tim, JNE juga sudah merambah kompetisi Liga Futsal Indonesia dengan berkolaborasi melalui klub Cosmo JNE FC. Klub yang berdomisili di Jakarta tersebut sudah banyak mengirimkan pemain menjadi duta di Timnas Futsal Indonesia.

JNE juga sudah mendukung pengembangan bibit muda sepakbola Indonesia, contohnya melalui beasiswa Yayasan SSB Arsento Jakarta, kepada anak yatim piatu dan kurang mampu. (Sumber : jnewsonline.com)

Pada akhirnya, artikel saya ini mengajak keterlibatan berbagai pihak untuk penuh energi dan semangat  membangun pesakbolaan Indonesia yang maju dan berinovasi. Secara masif, keroyokan dan tersinergi, jutaan bank data bibit-bibit pesepakbola muda Indonesia akan dapat diperoleh.

Seperti perjalanan 33 tahun kiprah JNE di dunia logistik Indonesia, semangat mengembangkan grassroot sepakbola Indonesia harus dijalankan dengan kreatif dan berkelanjutan.

Semoga bermanfaat, dan salam olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun