Dengan kata lain, akademi tersebut juga mempunyai sisi sebagai agen pemain jika mereka berhasil direkrut. Memang masih merupakan hal baru di Indonesia, namun disinilah letak keuntungan finansial tanpa batas, dengan memiliki bakat terbaik dari level grassroot.Â
Peran Swasta Sebagai Jembatan Karier Pesepakbola
Peran keroyokan dalam menjemput bibit sepakbola berbakat akhirnya mulai terlihat. Proaktifnya calon pemain dan keluarga, akademi dengan mindset profesional, lembaga pendidikan, tim kepelatihan beratribut asesor, serta terutama pihak swasta sebagai elemen terpenting dalam membantu sisi finansial.
Satu contoh yang bisa saya berikan adalah PT Tiki Jalur Nugraha Ekstrakurir atau biasa kita kenal dengan JNE. JNE sudah terbukti menjadi pendorong perkembangan sepakbola nasional dengan berbagai program yang telah dilaksanakan.
Pada tahun 2018, JNE telah menjadi mitra logistik resmi untuk pagelaran Piala Dunia 2018 Rusia. Sebagai sponsor tim, JNE juga sudah merambah kompetisi Liga Futsal Indonesia dengan berkolaborasi melalui klub Cosmo JNE FC. Klub yang berdomisili di Jakarta tersebut sudah banyak mengirimkan pemain menjadi duta di Timnas Futsal Indonesia.
JNE juga sudah mendukung pengembangan bibit muda sepakbola Indonesia, contohnya melalui beasiswa Yayasan SSB Arsento Jakarta, kepada anak yatim piatu dan kurang mampu. (Sumber : jnewsonline.com)
Pada akhirnya, artikel saya ini mengajak keterlibatan berbagai pihak untuk penuh energi dan semangat  membangun pesakbolaan Indonesia yang maju dan berinovasi. Secara masif, keroyokan dan tersinergi, jutaan bank data bibit-bibit pesepakbola muda Indonesia akan dapat diperoleh.
Seperti perjalanan 33 tahun kiprah JNE di dunia logistik Indonesia, semangat mengembangkan grassroot sepakbola Indonesia harus dijalankan dengan kreatif dan berkelanjutan.
Semoga bermanfaat, dan salam olahraga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H