Masyarakat Indonesia sempat dibuat geram oleh keputusan wasit Nasrullo Kabirov di laga perdana melawan Qatar. Kemudian asumsi subyektif wasit juga turut membuat Australia mendapat penalti di laga kedua, namun beruntung sukses digagalkan Ernando Ari.
Untuk laga perempatfinal ini, wasit Shaun Evans dari Australia dan tim VAR sudah bertindak sangat teliti! Mereka anulir gol Korsel menit ke-7', karena terbukti ada indikasi offside. Kemudian kartu merah Lee Young-jun terbukti adalah sahih karena ia menghajar betis dan engkel Justin Hubner sekaligus.
Terakhir, adalah momen penalti Justin Hubner yang diulang. Evans dan hakim garis secara teliti melihat bahwa kedua kaki kiper Baek Jong-bum sudah meninggalkan garis gawang sebelum bola disepak Hubner. Peraturan dalam penalti memang mensyaratkan kiper bergerak bertepatan dengan tendangan, paling tidak ada satu kaki yang berada di garis gawang.
6. Mengapa Nathan Tjoe-A-On tidak ikut menendang penalti?
Dikarenakan Korsel bermain dengan 10 pemain, maka pasangan penendang penalti dari kedua tim haruslah sama, seimbang. Maka dari itu tim yang memiliki kelebihan pemain, dalam hal ini Indonesia, harus menghapus satu nama dari daftar penendang. Finally, Nathan Tjoe-A-On diputuskan tidak menendang.
7. Pendukung Timnas Membanjiri Abdullah bin Khalifa Stadium
Stadion yang menjadi lokasi tiga pertandingan Garuda Muda selama bertanding di Piala Asia U-23 sejauh ini, telah berubah menjadi mini Gelora Bung Karno (GBK). Terlebih saat laga melawan Korsel, Jumat (26/4/2024) dini hari tadi, ada kurang lebih 8.000 sampai 10.000 pendukung Indonesia memadati markas klub Al-Duhail SC.
Penonton yang datang, selain pekerja migran asli Qatar, berbondong-bondong pula dari berbagai penjuru. Ribuan dari Indonesia, sisanya ada dari Malaysia, UEA, Arab Saudi dan Kuwait. Patut ditunggu laga semifinal nanti, dimana tetap dimainkan di Abdullah bin Khalifa Stadium, akan bertambah berapa lagi WNI yang datang, ya?
8. Putusnya Rekor Partisipasi 9 Kali beruntun Korsel di Olimpiade
Sebelum laga perempatfinal ini, Korsel memegang rekor dunia, sebagai negara yang berturut-turut mampu ikuti cabang olahraga sepakbola di 9 edisi Olimpiade. Setelah dikalahkan Indonesia, rekor tersebut terhenti karena hanya 3+1 wakil dari Asia berhak berpartisipasi di Olimpiade 2024 Paris.
9. Rafael Struick Sukses Memecah "Keperawanan" Gawang Korsel
Dalam tiga laga fase grup, Korsel menyapu bersih kemenangan atas UEA, Tiongkok dan Jepang. Gawang mereka yang dijaga secara bergantian oleh Baek Jong-bum serta Kim Jeong-Hoon juga belum pernah kebobolan.
Jadi, selama gelaran Piala Asia U-23 ini, hanya satu nama pemain yang berhasil memecah "keperawanan" Taeguk Warriors. Yakni Rafael Struick lewat lesakkan dua golnya sekaligus!
10. Rafael Struick Akan Absen di Semifinal
Namun demikian, Rafael Struick dipastikan absen pada laga semifinal (29/4/2024) nanti, dikarenakan akumulasi kartu kuning. Struick mendapat kartu kuning pertamanya di penghujung babak pertama melawan Yordania.
Sedangkan di laga kemarin, ia mendapatkan kartu kuning keduanya menit 20' saat mengganjal kapten Korsel Byun Jun-Soo. Struick paling tidak masih akan main lagi di sisa turnamen, karena hanya terkena skorsing satu laga. Di Final atau perebutan tempat ketiga, penyerang Jong Ado Den Haag bisa dimainkan lagi.