Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jiwa Besar Lucas Vazquez Antar Real Madrid Menangi El Classico, Campeon?

22 April 2024   09:51 Diperbarui: 22 April 2024   10:41 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekalahan ini pasti menyesakkan bagi semua punggawa Blaugrana. Tetapi tidak ada yang merasa se"sakit" Frenkie De Jong. Deep-lying playmaker Belanda harus tuntaskan laga lebih cepat pada akhir babak pertama.

Dalam sebuah perebutan bola fifty-fifty dengan Federico Valverde, De Jong kalah cepat dibanding tembakan sliding keras Valverde. Malang bagi De Jong, kakinya "kadung" terangkat dan dalam posisi lemah menghadapi terjangan bola. Engkelnya tertekuk dan alami rasa sakit yang kuat.

De Jong pun sambil terisak harus meninggalkan lapangan dengan ditandu paramadis. Selain meratapi timnya kalah, ia terancam tidak bisa membela panji Belanda di EURO 2024 nanti jika tidak pulih tepat waktu.

Akhir musim seperti ini memang menjadi dilema bagi pemain yang akan berlaga di turnamen major antarnegara. Profesionalitas mereka diuji untuk tetap menampilkan performa terbaik di lapangan. Semoga Frenkie De Jong lekas pulih.

Ada momen lain pula yang menunjukkan kelemahan VAR di laga sebesar ini. Di menit 28', skema corner kick Barcelona hampir menghasilkan gol. Umpan rendah Raphinha mampu disontek oleh Lamine Yamal. Lunin segera bereaksi dan mampu selamatkan bola tepat sebelum melewati garis.

Wasit Cesar Soto Grado terlihat meminta kejelasan dari VAR atas kejadian ini, karena di jam petunjukknya yang tertanam goal-line technology tidak menunjukkan adanya gol.

Butuh sekitar dua menitbagi penonton dan pemain menunggu, namun tidak ada angle kamera yang sempurna untuk melihat kejadian itu. Kamera di sisi kiri otomatis tertutupi badan Lunin, sementara kamera di sisi kanan sepertinya tidak bekerja dengan baik. 

Pemain Barcelona dan Xavi turut mengomentari hal memalukan bagi VAR di laga sebesar ini. Meski wasit sudah bertindak benar, namun VAR tidak bisa menunjukkan eviden kejadian tersebut secara jelas. 

Harusnya ada kamera yang bisa menangkap posisi terakhir bola, sehingga bisa terkalkulasikan oleh Artificial Intelegence gambar bola seperti di pertandingan tenis. Bukan wasitnya ya yang salah, tetapi VAR nya! 

Vamos Lucas Vazquez! Hala Madrid! Campeon sudah di depan mata!

Salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun