Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Yordania U23 vs Indonesia U23, Please, Jangan Pikirkan Korsel dan Jepang Dahulu!

21 April 2024   09:23 Diperbarui: 21 April 2024   09:43 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas U23 Indonesia berkumpul di lapangan jelang laga melawan Australia pada Kamis (18/4/2024). sumber : (DOK PSSI) via kompas.com

Kepercayaan diri boleh membuncah paska kemenangan 1-0 atas Australia U23 di matchday 2 Piala Asia U-23 lalu. Jalan lolos ke babak 8 besar juga makin terbuka lebar. Tetapi please, jangan sekali-kali Garuda Muda sudah berfokus memilih lawan Korsel atau Jepang di fase gugur! Yordania yang ada di depan mata sangatlah berbahaya!

Pertanyaan ingin melawan siapa di babak 8 besar sudah ditanyakan kepada Coach Shin Tae-yong (STY) pada jumpa pers kemarin. Memang latar belakangnya adalah kemungkinan nostalgia bertemu negara asalnya. Namun jangan sampai pandangan masa depan itu sedetikpun membuai.

Coach STY sudah menyatakan fokusnya hanya untuk melawan Yordania, yang meski pernah diklaim tidak lebih bagus dari Australia, ternyata bisa menyulitkan Qatar hingga menit akhir pertandingan. Tuan rumah Qatar U23 cuma bisa menang 2-1 atas The Chivalrous lewat gol kontroversial di menit-menit akhir pertandingan pada Kamis lalu.

Sementara jika dibandingkan, Garuda Muda dengan 9 pemain harus takluk dari Qatar 0-2 pada laga perdana. Secara data tersebut Indonesia dan Yordania mempunyai kans berimbang. 

Dan imbang adalah target minimal untuk Marselino Ferdinan dkk lolos ke babak selanjutnya.

Indonesia dijadwalkan melawan Yordania, Minggu (21/4/2024) pukul 22.30 WIB di stadion Abdullah bin Khalifa. Pada waktu yang sama, tuan rumah Qatar akan menghadapi Australia untuk menutup rangkaian fase grup A.

Qatar telah dipastikan menjadi juara grup dengan perolehan 6 poin. Indonesia sementara berada di peringkat kedua lewat 3 poin hasil kemenangan 1-0 atas Australia. Di posisi 3 dan 4, Yordania serta Australia berbagi 1 poin hasil draw 0-0 mereka pada laga pertama.

Aturan head-to-head dijadikan landasan jika memiliki poin sama. Maka dari itu jika Timnas Indonesia U23 minimal bisa mengimbangi Yordania, maka perolehan 4 poin tidak akan bisa dikejar Australia. Sekalipun Australia menang telak atas Qatar di laga terakhir, mereka kalah head-to-head dari Garuda Muda.

Jadi, masih ada jarak 90' menit lagi yang harus ditempuh untuk tidak kalah melawan Yordania!

Kembalinya Ivar Jenner Menambah Kedalaman Skuad

Pada matchday pertama melawan Qatar U23, ada dua pemain Garuda Muda yang mendapatkan kartu merah. Ivar mendapatkan akumulasi dua kali kartu kuning, sedangkan Ramadhan Sananta mendapatkan kartu merah langsung. 

Perlakuan atas kartu merah keduanya tentu berbeda. Kartu merah karena akumulasi dua kartu kuning mendapatkan larangan bermain satu laga, yang sudah dilalui Ivar Jenner saat absen melawan Australia, Kamis (18/4/2024) lalu. Sedangkan bagi Sananta, straight red card berujung absen di dua laga. Jadi ia masih akan berada di tribun malam nanti.

Kembalinya Ivar tentu akan menambah kedalaman skuad asuhan Coach STY. Nathan Tjoe-A-On dan Justin Hubner sudah tune-in juga bersama skuad, membawa banyak variasi yang bisa dimainkan pada laga malam nanti.

Memperkirakan Garuda Muda kembali memakai formasi 3-4-2-1, Ernando Ari sang Man of The Match di laga kontra Australia akan berada di bawah mistar lagi. Trio lini belakang bisa berubah dengan kehadiran Justin Hubner. 

Rizky Ridho dan Muhammad Ferrari kemungkinan akan ditemani pemain Cerezo Osaka itu setelah Komang Teguh terpincang-pincang meninggalkan lapangan Kamis lalu. Dua gelandang bertahan bisa diisi Nathan Tjoe serta Ivar Jenner, bersama Ilham Rio Fahmi plus Pratama Arhan di sisi sayap.

Marselino Ferdinan dapat berfokus melakukan serangan dengan Witan Sulaeman dan Rafael Struick. Gol sangat dinanti dari kaki mereka bertiga, untuk pecah telur sekaligus menjadi penentu hasil baik melawan The Chivalrous.

Fajar Fathurrahman, Jeam Kelly Sroyer, Hokky Caraka dan Arkhan Fikri berpeluang tampil pada babak kedua. Jeda pertandingan yang hanya 3 hari, tentu membuat level kebugaran pemain tidak bisa diforsir hingga akhir laga. Mencetak gol di babak awal bisa melapangkan jalan kuasai permainan.

Analisa Kekuatan Yordania dan Peluang Kemenangan

Di kubu Yordania, bek tengah Danial Afaneh bisa masuk lagi ke dalam skuad usai tuntaskan hukuman satu kali pertandingan seperti Ivar Jenner. Ia akan kembali memimpin lini pertahanan di skema formasi 4-2-3-1 yang dikembangkan pelatih Abdullah Abu Zema.

Pemain bernomor punggung 7, Haitham Aref menjadi tokoh paling berbahaya dalam melancarkan serangan. Aref yang cetak gol penalti ke jala Qatar, gemar menyisir sisi kanan lapangan kemudian lakukan cut-in masuk kotak penalti. Pratama Arhan dan Justin Hubner harus terus menempelnya di laga nanti.

Taktik serangan Yordania tentu berbeda total dibandingkan Australia. The Chivalrous mempunyai kecepatan yang lebih baik, ditunjang umpan kombinasi pendek untuk membongkar pertahanan lawan. Kunci bagi Garuda Muda adalah menguasai lini tengah sedari awal laga. 

Marselino, Ivar dan Nathan akan memainkan peran penting di area sentral ini. Jika bisa menguasai bola secara dominan, maka sayap-sayap Yordania otomatis tersedot membantu pertahanan. 

Set-piece bisa menjadi kunci kemenangan Timnas Indonesia jika dimanfaatkan dengan baik. Pada pertandingan melawan Qatar, Yordania tampak kewalahan menghalau bola silang yang berujung gol penutup dari tuan rumah. Sepakan pojok Marselino dan lemparan ke dalam Pratama Arhan diharapkan membawa hasil positif.

Pada akhirnya, tuntutan "lebih" bisa disematkan kepada Rafael Struick untuk memecah kebuntuannya selama berseragam Timnas Indonesia. Memang posisi aslinya adalah winger kiri yang dipaksa menjadi striker utama, tetapi bertambah pengalamannya bersama Marselino dan Witan tentu bisa kita andalkan berbuah gol pada malam nanti.

Seperti yang sudah saya tulis di review laga melawan Australia ini, Struick harus lebih kejam lagi dalam melakukan tembakan. Ia tidak boleh ragu-ragu atau berpikir mengumpan balik setelah melakukan peneterasi. Dengan pengulangan usaha dilakukan, akurasi akan menjadi bertambah untuk menembus jala lawan.

Semoga semangat bermain Garuda Muda bisa ditunjukkan seperti saat melawan Australia. Buang jauh-jauh pemikiran akan berjumpa Korsel atau Jepang di 8 besar, yang hanya mengurangi fokus di lapangan. Hasil minimal adalah seri, tetapi kemenangan tentu menjadi target realistis melawan Yordania.

Selamat bertanding para pemain Timnas, kami akan selalu mendukungmu!

Salam olahraga 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun