Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Vinicius Jr, Bakat Istimewa yang Harus Belajar Legawa

16 Maret 2024   15:13 Diperbarui: 16 Maret 2024   15:37 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Vinicius mendorong bek RB Leipzig, Willi Orban di leg kedua babak 16 besar UCL (7/3/24). Sumber : Angel Martinez/Getty Images via detiksports.

Memang pelecehan verbal kepada Vinicius Jr di lapangan sudah terlampau banyak jumlahnya. Paling parah tentu laga melawan Valencia (22/5/2023) di Mestalla Stadium. 

Suporter El Che di salah satu tribun menyanyikan chant bernada rasis terhadap Vinicius Jr. Vini yang mendengarnya, lalu melaporkan hal tersebut kepada pengadil di lapangan. Laga pun dihentikan selama 10 menit untuk panitia pertandingan Mestalla bisa mengkondisikan suporternya.

Malang bagi Vini, usai laga dilanjutkan ia malah mendapat kartu merah karena mendorong wajah pemain Valencia Hugo Duro. Ketegangan pun sempat memanas diantara kedua tim, dan laga usai untuk kekalahan Real Madrid 0-1. Atas kejadian ini, Valencia dihukum denda 45 ribu euro, plus harus mengosongkan tribun Mario Kempes selama lima laga ke depannya.

Seusai laga, Vinicius Jr memberikan pernyataan bahwa La Liga merupakan kompetisi yang rasis karena dirinya terlalu sering mendapatkan perlakuan seperti itu. Bahkan, bintang Real Madrid tersebut menyebut Spanyol sebagai negara yang rasis di dunia. Duh..

Meski demikian dunia sepakbola tidak tinggal diam terhadap perlakuan negatif yang didapatkan salah satu talenta terbaik ini. Pada ajang Ballon d'Or 2023, Vinicius Jr mendapatkan Socrates Award yang merupakan penghargaan khusus bagi upaya seorang pemain di bidang kemanusiaan. Tentu dalam hal ini, Vini sangat getol memerangi diskriminasi rasial terhadap pesepakbola kulit berwarna.

Vinicius Jr telah resmi menjadi duta anti diskriminasi rasial di seluruh belahan dunia, lewat sepakbola.

Seluruh Dunia Sudah Mendengar, Kini Saatnya Vini Legawa dan Fokus

Lalu apa langkah selanjutnya bagi Vini? Terutama menghadapi ulah supoter Atletico Madrid pada Kamis lalu? Seyogyanya Vinicius Jr selain tetap mengkampanyekan "anti-racial abuse" juga mulai bercermin kepada dirinya sendiri. Jika menuntut orang lain untuk berubah, ia juga harus berubah menjadi lebih dewasa dalam bersikap di atas lapangan.

Perundungan bermotifkan perbedaan ras merupakan tindakan sangat tercela yang selalu menjadi parasit dunia olahraga. Untuk itu dibutuhkan penitensi langsung dari otoritas-otoritas terkait, karena individu pemain seperti Vinicius jr tidak akan bisa sendirian mengubah bad habit ini.

Para otoritas terkait, seperti klub (Real Madrid), La Liga, UEFA dan FIFA memang sudah waktunya menetapkan SOP (Standar Operasional Prosedur) terhadap perilaku rasis dalam koridor permainan sepakbola. 

Aksi rasis yang dilakukan pemain ataupun suporter di lapangan, harus ada hukuman tertulisnya. Mencontoh Liga Belanda, mereka mulai memberlakukan penghentian pertandingan jika ada "gangguan" apapun dari tribun penonton. Entah itu ucapan rasis ataupun lemparan benda ke lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun