Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Proyek Gagal, Masih Bisa Masuk dalam Portfolio?

15 Oktober 2024   17:15 Diperbarui: 15 Oktober 2024   21:42 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Presentasi Portfolio Bisnis. Sumber: ceoworld.biz

Dengan menyertakan proyek yang gagal dalam portofolio kita, kita dapat menunjukkan bagaimana tim bisnis dari kita berhasil memecahkan masalah, bahkan dalam situasi sulit. Ini adalah kesempatan untuk memberi tahu klien potensial bahwa ketika terjadi kesalahan, bisnis kita tidak akan hancur—tetapi akan menemukan cara untuk mengatasi masalah tersebut secara langsung.

5. Memberi Penekanan pada Eksperimen dan Inovasi

Banyak proyek yang gagal sebenarnya merupakan akibat dari bereksperimen dengan ide, teknologi, atau pasar yang baru. Bisnis yang merangkul adanya bentuk inovasi pasti akan rawan mengalami kemunduran. Meskipun begitu, kegagalan ini amat penting untuk mendorong batasan kita dan justru mengembangkan solusi baru. 

Apabila itu disertakan dalam portofolio kita, kegagalan ini menunjukkan kemauan kita untuk mengambil resiko, berinovasi, dan menjelajahi wilayah-wilayah bisnis yang sebelumnya belum dipetakan. Klien yang menghargai inovasi akan menghargai pendekatan kita yang lebih berpikiran maju, bahkan jika itu berujung pada kegagalan.

6. Menunjukkan Adanya Metodologi Bisnis yang Berevolusi

Setiap kegagalan menghadirkan peluang untuk menyempurnakan proses dan metodologi kita. Proyek yang gagal mungkin akan memperlihatkan adanya inefisiensi yang pernah terjadi dalam alur kerja, komunikasi, hingga kepada alokasi sumber daya yang ada. 

Meskipun begitu, dengan tetap membahas bagaimana proyek-proyek ini gagal dan adanya pembelajaran membantu kita meningkatkan pendekatan kita, dimana kita dapat menunjukkan komitmen kita terhadap peningkatan berkelanjutan. Hal ini dapat memberi klien keyakinan bahwa kita terus berkembang dan mengoptimalkan cara kita menjalankan bisnis.

7. Kegagalan sebagai Awal Kesuksesan

Banyak bisnis yang sukses dapat melacak pencapaian mereka kembali ke masa di mana mereka sempat mengalami kegagalan sebelumnya. Sebuah proyek yang awalnya gagal dapat menjadi peletakan dasar bagi kesuksesan di masa mendatang. 

Dengan menyertakan kisah-kisah "awal kesuksesan" ini dalam portofolio kita, kita menunjukkan bagaimana perusahaan kita telah berkembang dari waktu ke waktu dan bagaimana kegagalan telah berkontribusi pada pertumbuhan tersebut. Hal ini memposisikan kegagalan sebagai batu loncatan, bukan sebagai sebuah jalan buntu.

Ilustrasi Presentasi Bisnis. Sumber: theindianeye.com
Ilustrasi Presentasi Bisnis. Sumber: theindianeye.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun